Mentari pun bersinar setelah semalam Tokyo diguyur hujan. Kami bangun dan bergegas bersiap-siap untuk solat subuh. Ah, aku merindukan Indonesia pagi itu. Biasanya adzhan bersahut-sahutan menandakan pagi mulai menjelang saat berada di Indonesia. Pagi itu kami terbangun mungkin karena badan ini memang terbiasa untuk bangkit saat subuh tiba.
Setelah selesai berberes dan siap untuk pergi menjelajah daerah Kanto, Tokyo Jepang, kami bergerak memulai hari dengan menyusuri stasiun UENO menuju daerah kebun binatang UENO. Sebelum sampai kebun binatang, kami melewati UENO Garden. Kami melihat ada Tomb of Shogitai Warriors di UENO Garden. Ternyata di UENO dulu ada pertempuran untuk menyerang kuil Kan’ei-ji. Sehingga para prajurit Shogitai di makamkan di pemakaman ini. Kami berjalan dari stasiun UENO melewati banyak sekali memorial park dan taman di sekitaran UENO Street.
Kami sampai tidak hapal nama kuil-kuil yang kami sambangi di daerah UENO tersebut. Setelah sampai di kebun binatang, kami mencari tempat duduk dan membuka bekal untuk makan pagi yang terlambat. Kebun binatang UENO, tidak seperti kebun binatang di Indonesia. Kita bisa nyaman makan dimanapun karena tidak berbau sedikit pun kebun binatang tersebut.
Banyak binatang yang tidak kita temukan di kebun binatang Indonesia ada di kebun binatang UENO ini. Seperti panda, koala, gorilla dan beruang kutub bisa kita temukan di kebun binatang UENO. Tempat dari satu kawasan binatang ke kawasan binatang yang lainnya tidak begitu jauh sekali. Benar-benar well prepare.
Setelah dari kebun binatang UENO, kami pun kembali ke Stasiun UENO untuk bergerak ke Asakusa Stasion dengan menggunakan JR pass yang kami sudah beli di Haneda Airport. Sampai di stasiun Asakusa, kami harus berjalan untuk sampai ke Kuil Sensoji yang terkenal itu. Di perjalanan sebelum sampai ke kuil fenomenal di daerah Asakusa, kami melewati komplek rumah toko (RUKO). Banyak sekali yang berjualan di jalanan itu. Sampai becak fenomenal yang diangkut oleh manusia tanpa ada mesin yang menggerakkannya pun ada disekitaran jalan Asakusa.
Sampai di kuil Sensoji yang berada di wilayah Asakusa, kami mendapati kerumunan manusia seperti tumpah di sana. Kami sampai di sana sore hari. Tidak berlama-lama di sana, setelah selesai berfoto kami langsung bergerak kembali menuju stasiun Asakusa untuk kembali ke UENO stasiun. Dari Asakusa ke UENO stasiun, kami akan pindah peron di Stasiun Shibuya. Saat hendak menuju ke peron kereta JR yang mau ke UENO stasiun, kami melihat manusia bergerak sanagt cepat dan memenuhi stasiun di Shibuya. Kami penasaran dengan kawasan tersebut. Setelah sadar, kalau itu adalah kawasan Shibuya yaitu kawasan tersibuk dan teramai yang ada di Dunia, kami cepat-cepat googling dan menemukan spot-spot foto yang tadinya tidak ada dalam bucket list awal kami saat di Jepang. Di daerah dekat stasiun Shibuya, kami menemukan adanya Hatchiko Statue dan jalan teramai di sana yaitu Shibuya Street. Kami pun tidak buang-buang waktu lagi. Kami langsung menuju Hatchiko Statue dan spot-spot untuk berfoto.
Setelah itu, kami pun bergegas mencari tempat pemberhentian lain yang bisa untuk kami kunjungi sebelum sampai ke penginapan. Kami pun sampai ke Omotesando Station waktu itu. Di sana kami menemukan pedestrian yang sangat terkenal dikenal dengan nama jalan Harajuku. Sebenarnya nama jalannya adalah Takashita Street tetapi lebih dikenal dengan kawasan Harajuku. Kami pun makan malam pada hari itu di sekitaran kawasan Harajuku tersebut. Aku memilih McD dengan menu ikan dori. Karena makanan itu lah yang paling pas menurut ku untuk ku yang seorang muslim. Selesai makan, kami sudah terlanjur kelelahan dan tidak terlalu mengexplore terlalu jauh kawasan Harajuku. Kami bergegas pulang dari Omotesando Station ke UENO Station. Syukurnya kami menginap di dekat stasiun. Jadi tidak ada kendala untuk bepergian sewaktu kami di Jepang. Kami sangat kelelahan hari itu. Setelah sampai dan menjamak sholat, kami pun langsung tidur karena rencana kami untuk esok hari adalah pergi ke kawasan gunung Fuji. Kami sangat lelap malam itu karena seharian kami banyak sekali berjalan kaki. Sewaktu di Medan sangat jarang kaki ini beraktivitas. Sampai di Jepang kita harus menyiapkan kaki untuk berjalan. Karena semakin banyak kita berjalan di sana, kita akan semakin banyak yang bisa kita explore.
Sampai jumpa di cerita jalan-jalan di Jepang selanjutnya di artikel berikutnya ya….
Jangan lupa baca juga TRIP JEPANG (1), dan TRIP JEPANG (2) ya biar nyambung pas baca artikel TRIP Jepang (3) ini.
20 Comments. Leave new
Senangnya bisa trip Jepang umma Rafa.
Kalo dihitung itinerary trip begini perkepala berbudget berapa dek?
Untuk makanan apakah bawa dari Indonesia atau mudah mendapatkan akses resto halal ?
Nah iya.. pinisirin juga soal makan.
Apa makanan halal mudah didapat?
Dan makanan apa itu, makanan jepang kah atau makanan asia?
bisa dilihat di https://www.lancerosa.com/trip-jepang-2/ ya kak e. hehhehe
Betul Kali y kak.. klo d luar negri itu Pasti kangen tiba2 Kita Sama suara adzan. Awak pun dulu gtu, tp gk d jepang, tapi Pas d Thailand. Klo dulu kk k jepang blm Ada krucil, apa skrg list traveling k jepang bareng krucil family kakak Ada Di list kakak? Hehe
dari dulu juga awak gapernah menempatkan Jepang di list tempat yang mkau dikunjungi kak. Allah aja yang kasih rezekinya makanya tetiba udah aja pernah kesana. MasyaAllah Tabarakallah.
Salah satu wish list nih ke Jepang 😁 baca artikel ini kok makin pengen ya ke sana. Haduuhh..nah iya mba, masalah makan gimana tuh?
bisa dilihat di https://www.lancerosa.com/trip-jepang-2/ ya kak e. hehhehe
Tomb of Shogitai warriors di kawasan UENO Park itu bikin teringat sama reality show Takeshi’s Castle ya. Pastinya seru banget Lance dkk menjelajah negeri Matahari Terbit dan gak lupa berfoto di spot2 terkenal
masyaAllah tabarakallah kak. Alhamdulillah tsumma alhamdulillah
Jepang salah satu negara yg pengen saya kunjungi suatu hari nanti
semoga segera bisa terealiosasi ya kak dina. aamiin
Seru nih bisa ke Jepang. Negeri yang menjadi salah satu wishlist untuk dikunjungi. Tapi untuk muslim harus hati-hati juga dengan makanan disana. kayaknya kudu bawa boncabe ama sambel teri yang awet kalo memang berkesempatan ke jepang ya kak.
hahhaha. kami aja pun makan baby octopus tumis sama rendang dan teri juga cabe rawit kak e. sushi benar2 gapernah berhasil masuk dengan aman nyaman dan tentram ke sistem pencernaan awak kak.
Jepang memang amazing kali ya ce..
Kebun binatang sini memang susah nyari panda ya. Soalnya agak susah penyesuaiannya soal cuaca.
iya kak. setau awak cuma ada di beberapa negara aja dia nya di dunia ini.
Wah seru banget ya mom, pengen juga ah main ke Jepang suatu saat nanti, maunya pas musim semi biar ketemu bunga sakura ya mom, foto-foto bagus dan spot foto populer ya mom.
Enaknya bisa trip ke Jeoang kak!! Seru banget kalo pas lagi banyak Bunga sakura jadi pemandangannya cantik banget..
Wuah, seru ya kak tripnya. Henny kalau mau buat novel dengan latar Jepang bisalah ngulik-ngulik artikel ini. Heheh .. Apalagi trip ke Jepang ini identik dengan jalan kaki yang lebih seru menjelajahi banyak tempat.
Ini lagi cari modal untuk liburan ke Jepang. E-Passport sudah di tangan sejak setahun lalu. Pandemi sudah melandai. Tinggal modal nikah aja yang belum. Eh maskudnya modal tiket pesawat.
Awq adalah orang yg menaruh takjub kepada orang-orang yg sdh pernah ke Jepang, entah itu liburan atau sekolah, harapan itu skrg pindah ke oza, semoga dia bisa bawa manda nya kesana pas wisuda sekolahnya ya. Amiinn