Ini tulisan jejak hikmah selanjutnya di blog ku dan aku berharap semua yg membaca khususnya bagi para jomblowan dan jomblowati di luar sana bisa mengambil hikmah darinya dan menjadikannya pelajaran. Aamiin
Sebelumnya aku tak pernah tau bagaimana dan akan seperti apa pernikahanku. Tapi semua perempuan yg ku kenal apalagi mereka yg sudah berusia matang/dewasa sudah tentu punya impiannya sendiri utk hari bahagia itu. Ya, hari itu adalah hari pernikahanmu. Dimana semua mata akan tertuju pada mu dan pasangan mu saja. Kau dan pasangan halalmu itu layaknya Raja dan Ratu pada hari itu.
Tidak sedikit dari para jomblo (seperti saya dulu) yg berfikir kalau pernikahan adalah hari dmn masa sulit ke-jombloan akan berakhir. Karena hal ini, tidak sedikit juga dari mereka (para jomblo) yg menghalalkan segala cara demi terwujudnya hari bahagia tsb. Tapi InsyaAllah kisah yg akan ku tulis kali ini berbeda dari orang kebanyakan. Baiklah, dari pada berlama-lama bermukoddimah, baiknya kita segerakan. (Aseeeeek)
Masa penantian jodoh
Masa penantian jodohku, bisa dikatakan panjang. Mulai dari munculnya keinginanku untuk menikah saat berumur 23 tahun sampai aku menikah diumur 29 tahun. Enam tahun menantimu loh doh (baca: jodoh). Masa-masa ini adalah masa jatuh bangunnya aku sebagai muslimah. Kenapa aku menyebut masa-masa itu sbg masa jatuh bangunnya aku, karena …….
baca tulisannya sampai habis ya. (Kata mamak pantang baca setengah-setengah, hehehe).
Saat itu aku masih kuliah s1, saat itu aku sedang berpacaran. Ya, aku pernah punya pacar. Dan waktu aku berumur 23 tahun, dia adalah pacarku yg ke sekian. FYI (for you information) dari SMA (sekolah menengah atas) aku sudah berpacaran dengan beberapa lelaki sampai tamat s1. Waktu itu fikiranku masih sangat awam terhadap ilmu berpacarann ini. Aku menganggap bahwa berpacaran adalah salah satu pengalaman yg wajib dialami oleh manusia sebelum mereka menikah.
Lingkunganku mengajarkan kepada ku dan keluarga yg dulu sangat minim soal ilmu agama ini hal mengenai harusnya berpacaran. Mulai dari pertanyaan “udah punya pacar apa belum?”, “kok kemana-mana sama mamak aja, mana pacarnya?”, sampai ke pernyataan “udah kuliah kok gak punya pacar nanti gak nikah-nikah lo”, menjadi suatu hal yg wajib yg harus dilontarkan masyarakat pada para jomblowan/jomblowati disekitar yg berkeliaran tanpa pasangan/lawan jenisnya. Hal ini seperti menjadi momok yg sangat mengerikan bagi para jomblowan dan jomblowati loh. Karena hal inilah yg menyebabkan saya dulu sudah berpacaran dari SMA. Masa ini adalah masa-masa jatuhnya saya sebagai muslimah.
Begitulah sampai pada akhir-akhir perkuliahan s1 aku tersadarkan dan aku bangun dari kejatuhanku sebagai muslimah. Tiba-tiba aku terfikir bagaimana kematian akan mendatangiku nanti kalau aku tetap melakukan yang Allah perintahkan kepada ku. Saat itu yg terfikir oleh ku adalah bagaimana usaha ku untuk lebih memuslimahkan diri ku. Saat itu aku semakin mantap untuk menjaga diri ini dari gelimang dosa karena sudah berpacaran.
Awalnya aku mulai menjaga jarak dan keintens-an komunikasi dengan pacarku saat itu. Sampai lama kelamaan dia merasakan perubahan aku dan akhirnya dia menanyakannya langsung kepada ku mengenai perubahan sikapku itu. Aku sampaikan ke dia, bagaimana kalau kita menikah saja. Kondisinya pada saat itu aku sudah lulus s1. Dan awalnya dia meng-iyakan saranku tersebut. Tetapi 1 hari setelahnya dia bilang tidak bisa tahun itu kami melaksanakan pernikahan. Hal yang memberatkannya saat itu adalah kakaknya akan melangsungkan pernikahan di tahun itu. Semuanya sudah terencana dengan baik untuk pernikahan kakaknya jadi kami harus menunggu setahun lagi kalau ingin menikah. Karena mereka meyakini bahwa 2 pernikahan yg dilakukan di tahun yang sama itu tidak baik. Dan saat itu aku setuju untuk menunggu tahun depan tetapi dengan syarat aku tidak menginginkan kami berpacaran sama seperti orang kebanyakan. Tanpa berpegangan tangan, tanpa komunikasi yg intens dan tanpa pergi berduaan. Aku menjelaskan alasanku kepadanya saat itu dan dia pun menyetujui syarat tersebut.
Hari berganti minggu, kami menjalani hubungan seperti yang ku mau. Tapi ternyata dia tidak sanggup. Dia katakan padaku saat itu, yasudah sepertinya sampai disini saja hubungan kita. Dia tak sanggup berlama-lama menjalani seperti yang sudah kami sepakati sebelumnya. Malam saat dia menyampaikan ketidaksanggupannya itu, tak bisa ku pungkiri bahwa hatiku sakit. Sakitnya sampai tak bisa terdeskripsikan oleh ku. Ya sesakit itu. Malam itu juga muncul niat untuk pergi jauh dari Medan (kota dimana saya sudah tumbuh sampai saat itu).
Seperti Allah meridhoi niatku, Dia munculkan ide ke kepala ku untuk melanjutkan sekolah di Bandung. Deadline pendaftaran 2 hari lagi dan semua dokumen pendaftaran saat itu harus diantarkan langsung ke loket pendaftaran oleh calon mahasiswa tsb. Itulah persyaratan yang ku lihat ketika berselancar ke web resmi penerimaan mahasiswa baru di ITB (institut teknologi bandung) malam itu. Alhamdulillah semua prosesnya sangat amat mudah. Sehari setelah menyiapkan dokumen yang perlu dilengkapi keesokan harinya aku pun berangkat ke Bandung. Ya, akhirnya aku pun pergi meninggalkan medan selama 2 tahun. Aku bersyukur sekali saat itu. Seperti Allah yang memang menginginkan semua hal yang ada di hidupku terjadi seperti itu. Walau saat itu aku merasakan hati yang sakit, aku bersyukur karenanya aku bisa semakin bangkit membangun diri menjadi pribadi muslimah. Ya, menjadi muslimah yg berproses semampu dan sekuat tenaganya untuk bisa memenuhi semua perintah Allah yang menciptaakannya. Menjadi dia yang menjaga dirinya dari gelimangan dosa.
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلً
“Artinya : Dan janganlah kamu mendekati zina, karena sesungguhnya zina itu adalah faahisah (perbuatan yang keji) dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh oleh seseorang)” [Al-Israa : 32]
الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ ۖ وَلَا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِي دِينِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَائِفَةٌ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
“Artinya : Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman”. (QS. An Nur: 2)
{وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ وَلا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلا بِالْحَقِّ وَلا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا (68) يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا (69) إِلا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلا صَالِحًا فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا (70) وَمَنْ تَابَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَإِنَّهُ يَتُوبُ إِلَى اللَّهِ مَتَابًا (71)
“Artinya : Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah(membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina. Barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertobat, beriman, dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan orang yang bertobat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan tobat yang sebenar-benarnya. (QS. Al Furqon 68-71)
Banyaknya godaan yang bermunculan dari segala arah untuk membuat ku kembali berpacaran. Mulai dari teman lelaki yang baru saja ku kenal semasa di bandung yang sepertinya menyukai ku sampai mantan yg ingin balikan juga berdatangan.
Memang setan (bukan hantu ya, hehehe) takkan berhenti meniupkan godaan-godaan setiap hamba yg beriman kepadaNya.
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ﴿١٦﴾ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
“Artinya : Iblis menjawab, ‘Karena Engkau telah menghukumku tersesat, maka saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur. “(QS. Al-A’râf/7:16-17)
Sampai pada saat mantanku menikah dengan gadis pilihan keluarganya. Saat itu rasanya benteng pertahananku sedikit roboh.
Kapal oleng kapten…..
Kapal oleng kapten…..
Iyesss oleng. Beneran oleng gengs.
Oleng se-oleng olengnya.
Oyong se-oyong oyongnya. (Hahahha…ketawak setan krn kerobohan benteng takeshi…eh benteng pertahanan)
Well kita lanjut lagi ya…..
Nah, saat undangan si mantan tiba di rumah, daku masih berfikir mungkin kalau dulu aku tak terlalu keras berprinsip utk menjaga diriku, namaku lah yg ada di kertas (baca: undangan) yg sedang kupegang saat itu. Aku langsung beristighfar dan mengelus dada. Seakan tak ingin hati ini dikelola oleh setan yg lagi berbahagia saat itu. Alhmdulillah setelah istighfar (astaghfirullah wa atubuh ilaik) dan beberapa senjata zikir (la haula wa la quwata illa billah, hasbunallah wani’mal waqil ni’malmaula wa ni’mannasir) yg kupelajari dapat menenangkan kegundahan yg kurasakan saat itu.
Hari berganti bulan, bulan berganti tahun, aku pun masih sendiri juga. Umur 23 tahun bertambah menjadi 24 tahun, 25 tahun, 26 tahun. Ya saat itu tahun 2016, umurku pun menginjak angka 26 tahun. Dua tahun setelah balik ke medan sehabis wisuda s2 adalah masa terburukku. Aku tak tau apa yg menghinggapiku saat itu. Aku melemah. Benteng tak sekokoh dulu. Aku hancur sehancur hancurnya waktu itu. Yg membuatnya hancur bukan siapa-siapa melainkan aku sendiri. Ya aku.
Aku rela memasukkan dia, seorang yg sebenarnya belum boleh kumasukkan di dalam hati ini. Awalnya pertemuan itu terjadi di rumah ku. Kami berkenalan karena tantenya ingin menjodohkan kami berdua. Aku masih ingat, dia datang dengan temannya kala itu bertiga. Kedekatan kami pun berlanjut sampai hampir setahun. Sejak awal aku tegaskan kepadanya bahwa aku tidak ingin menambah teman pria ataupun berpacaran. Saat itu ia katakan ia berniat ingin menikah dan mencari calon istri. Tetapi dengan kondisinya yang saat itu masih pengangguran dan sedang sekolah keprofesian, dia meminta waktu selama setahun untuk menuju ke hari itu. Hari yang kunanti-nantikan sudah sejak lama yaitu pernikahan. Aku menyetujui dan berusaha bersabar akan kondisinya. Tapi aku sadar kalau lambat laun hatiku penuh terisi tentangnya. Hal yg sangat amat aku jaga bertahun-tahun belakangan ini. Semuanya kulakukan agar hati ini tetap terjaga oleh masuknya hal-hal yg bukan hak nya. Akhirnya hati ini pun termasuki oleh dan tentang dia saja.
Tahun 2015 aku mengenalnya dan tahun 2016 pun akan segera tiba. Hampir setahun berlalu, aku menagih janjinya. Dan bagaimana jawabannya sodara-sodara sekalian. Sebagian besar dari kalian aku yakin sudah menebak apa jawabannya.
Ya…..seperti kebanyakan lelaki di luar sana, janji yang harum yg ditawarkannya ternyata palsu. Mulai dari alasan takut tidak bisa menghidupi ku dikarenakan ia masih belum berpenghasilan aka. masih pengangguraan sampai pada orang tua nya yang kurang suka pada ku pun terucap dari bibirnya. Bibir yg sama dengan yg dulu menjanjikan kepadaku pernikahan. Aku hancur. Aku hancur bukan hanya karena keinginan yg selama ini sudah kuimpi-impikan lenyap seketika, tetapi juga dikarenakan pernyataannya yg sampai aku menikah sekarangpun masih ku ingat dan menjadi pertanyaan besar yg belum terjawab yaitu org tuanya yang kurang menyukai ku.
What…..?
Emang aku pernah ngapain selama hidup sampai org tuanya tak menyukai ku? Keluar malam pun selarut-larutnya pukul 22.00 wib aku selalu sudah dirumah.
Atau seJELEK itu kah aku sehingga tak pantas untuk anaknya yg gantengnya subhanallah itu? (My close friend and my family know what i mean ya)
Atau mungkin apa karena aku bukan dari keluarga kaya di kota medan ini sehingga tak cocok untuk bersaudara dengan mereka?
Kenapa? Kenapa? Dan kenapa???????
Pertanyaan ini selalu dan masih terngiang di fikiranku. Serasa tak terima diragukan kepantasannya oleh mereka si kaya raya itu. Luarbiasa memang setan mengajak fikiran logis ku berlari kemana-mana sampai pada suatu ketika terlintas di fikiranku, “sudahlah ce, mungkin ini jalan Allah agar kalian tak membersamai selamanya. Cobaan bagimu hanya menerima ketetapannya. InsyaAllah ini yang terbaik kata Allah. Bukannya kau sendiri yang meminta pada Allah untuk diberikan jodoh yang terbaik. Nah sekarang Allah jawab segera doa mu waktu umroh baru-baru ini kan. Keputusan untuk bahagiamu ada pada dirimu sendiri”.
Karena hal tersebut aku pun cepat-cepat beristighfar. Mohon ampun dengan sangat sambil mencoba untuk menguatkan diri ini. Ya gimana gak hancur coba, aku seorang wanita yang pada saat itu sudah dikatakan wajib segera menikah karena umur yang tidak muda lagi tiba-tiba harus menerima kenyataan untuk melenyapkan impian yg selama setahun ini sudah aku impikan. Aku seorang wanita yang masih harus bersabar dengan kesendirian yang tak tahu bakal sampai kapan status sendiri akan berubah menjadi berpasangan. Yang pernah merasakan apa yang kurasakan itu pasti tahu sakitnya kayak apa. Yang paling parahnya lagi, mamakku sempat terkejut dan sakit karena mendengarkan aku tak lagi jadi menikah dengannya karena hubungan kami sudah tak berlanjut. Tak tahu aku apa nama hubungan setahun itu. Berpacaran tidak, pun berta’aruf juga tak masuk kategori. Bagaimana tidak terkejut dan sedih, beliau fikir di usianya yang sudah tak muda lagi itu beliau akan segera melihat anak bontotnya (anak paling kecil) bersanding dengan pasangan halalnya di pelaminan. Beliau yang tak lagi sesehat dulu dan sejak umurku dua bulan hanya sendiri menghidupi kami sangat ingin melihat anak perempuan paling kecilnya segera menikah. Makanya saat mengetahui kondisi tersebut, setelah aku yang paling hancur ya beliau. Beliau sempat mengalami serangan jantung setelah hari aku memberitahunya. Selama setahun itu mamakku bolak balik masuk rumah sakit. Sampai aku terpaksa membawa mamakku berobat ke jakarta. Hanya aku dan mamak saja. Ya, hanya kami berdua. Aku memberanikan diriku membawa mamak yang sedang sakit pergi ke jakarta seorang diri. Luar biasa memang tahun 2016 itu.
Tahun 2016 berlalu berganti dengan 2017 dan umurku juga berganti menduduki angka 28. Alhmdulillah di tahun 2017 aku diberi rezeki untuk pergi liburan ke beberapa tempat. Ah, Allah memang yang paling tahu apa yang hambaNya butuhkan. MasyaAllah tabarakallah, walhamdulillaah tsumma alhamdulillah luarbiasa Allah memang. Aku tak pernah kecewa akan pintaku pada Allah.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Artinya : Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. (QS. Al Mu’min : 60)
Dan akhirnya penantian ku berakhir. Dari jatuh bangunnya aku sbg muslimah yang dihadapkan dengan beberapa masalah dan kemelut hati di tahun- tahun yang sulit, Allah masih memberikanku kesempatan untuk merasakan manisnya taat pada Nya. Tahun 2018 menjadi tahun dimana Allah kasih aku kesempatan untuk merasakan ibadah terpanjang dalam hidup manusia itu. Ibadah tersebut adalah menikah. Ya, akhirnya aku menikah gengs.
The waiting is over gengs.
Ternyata Allah mengabulkan doa ku. Jodoh yang selama ini ku tunggu akhirnya datang juga. Hehehehe.
“Ah, Jodoh.
Ia bukanlah tentang siapa cepat dia dapat
Melainkan seberapa keras usaha kita memantaskan diri dengan taat pada Nya
Agar akhirnya kita dapat menjemput jodoh yang tepat dari Nya.
Nikmat sungguh nikmat.
MasyaAllah tabarakallah.”
Bagi yg penasaran dengan doa yang kupanjatkan kepada Allah saat itu. Berikut keterangannya.
Doa ini kucontoh dari doanya Nabi Zakaria. Tahun 2017 itu kujadikan tahun berdoa tanpa henti kepadaNya. Hampir tak ada sujud yg kulewatkan tanpa doa ini.
رَبِّ لا تَذَرْنى فَرْداً وَأَنْتَ خيْرُ الوارِثينَ
“Artinya : Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik” (QS. Al anbiya : 21)
Sebenarnya ini doa nabi zakaria untuk meminta keturunan. Tetapi dibeberapa kajian ilmu, para ustadz dan ustadzah menyarankan para jomblown dan jomblowati untuk berdoa dengan ayat ini.
MasyaAllah Tabarakallah walhamdulillah tsumma walhamdulillah. Dan berkali-kali Allah tak pernah mengecewakanku setiap kali aku meminta kepadanya.
“Penantian itu akan berakhir percayalah.
Bukan hanya tentang bagaimana hasil yang kau dapatkan di akhir.
Tapi tentang bagaimana seharusnya kau berproses dalam penantian itu.
Benarlah sabar dan salat adalah tameng terakhir dari ketakberdayaan diri.”
Kisah bagaimana proses aku berkenalan dan akhirnya menikah akan kita sambung nanti InsyaAllah ya.
Pantengin terus blog ini gengs.
Oke !
Hmmmm….
Masih aja dibaca. Udah habis loh cerita di sesi ini.
Issssssssssss, nampak kali jomblonya (hahaha).
58 Comments. Leave new
Awak pun kalo boleh balek lagi, gak mau pacaran.
Pacaran pun dah kayak kredit rumah. lebih dari 5 tahunan…
Tapi tuh lah ya..
setelahnya kira Sama2 memperbaiki diri.
semoga Istiqomah selalu ♥♥
masa lalu biarlah masa lalu….
hehehhee. gak ada manusia yang gak buat salah kak. semuanya manusia sama. sama-sama pernah buat salah. yang membedakannya sih ya bagaimana cara tiap insan untuk memperbaiki dirinya. itu sih kak cha mnurut awak.
nah istiqomah ini yang benar-benar jadi PR kali. makanya butuh terus di doakan biar tetap di track yang benar yakan. hehehe. aamiin. semoga kita bis aistiqomah terus dijalur yang sesuai syariiat ya kk. klo pun agak belok, ya ingatkan awak ya kak. hehehe
Aaah hodoj,eh jodoh..
Nunggu jodoh itu seperti nungguin angkot ya kan.
Kadang lewat berseliweran, tapi bukan trayek itu yang kita mau naiki.
Ada lagi angkot yang kita inginkan, tapi dah over capacity pulak dia gak bisa nampung buat ikut naik
.
Seneng banget sekarang banyak komunitas pendukung muda mudi yang berniat hijrah.
Kalo boleh flash back, pengen banget ikutan kelas pranikah sebelum awak bertemu jodoh. Biar jelas maksimal ilmunya dalam beramal ibadah yang panjang ini
alhamdulillah dulu awak sempat ikut bareng calon suami yang sekarang jadi suami awak. hehehe. Tapi ya yang namanya nikah, mau udah banyak ilmu dipelajari juga bakal susah juga ngadepinnya kak. ya kann. hehhee…..
Jangan mau memaksakan jodoh, yg berakhir jagain jodoh orang. Pengalaman pribadi kalihehe.
Awk izin share ke adekadek awk yg lg semangat memaksakan jodoh sampe kek kredit rumahyaa kak😁
boleh kak. semoga ceritanya bisa diambil hikmahnya dan bisa bermanfaat buat adek-adeknya ya kak
Waaahhhh..bener2 jatuh bangun ya kak..awak aja bacanya terharu..kyk baca cerpen 😁 moga sakinah terus ya kak..penuh barokah sampai jannah
terharu sangkin panjangnya ya kak una? hahahahah monmaap, itu aja udah banyak yang di skip dan gk diceritain. hehehhe
Waaahhhh..bener2 jatuh bangun ya kak..awak aja bacanya terharu..kyk baca cerpen 😁 moga sakinah terus ya kak..penuh barokah sampai jannah
aamiin, allahumma aamiin. jazakillah khair kak e
Awakpun dulu jago kali pacaran. Memalukannnn..
Ganti semester ganti pacar.
Terakhir yg menikahi awak bukan pacar pulak heheehehhe
Alhamdulillah, jodoh yang diberikan ke awak betul2 yg menyejukkan hati dan pandangan. 😍
Wkwk, keknya inilah komen terkece and tersolid (apasihh)
Ganti semester ganti pacar. Umpamanya kul ada 8 semester, segitulah udah yaa Vi… Eh semester pendek ada jg gak.. wkwk
Lucu utk dikenang yaa…
hahahhaa….luarbiasa. awak kira udh awak kali yang banyak mantannya, ternyata oh ternyat, ada suhu nya yg lebih dari awak. hahhaa. astaghfirullah……
Ahhh,,, pernah merasakan pacaran juga kak. Sedih aku tuuu… Allah masih baik jadiin mantan pacar itu jadi suami. Jadi bisa sama2 memperbaiki diri. Cerita kakak bisa jadi buku kayaknya, wkwk
kepanjangan ya kak. duh, padahal udah di kurang-kurangin cerita lengkapnya. hahahha
Aku belum pernah berpacaran sepanjang hidupku. Melakukan taaruf hingga berkali-kali. Umur sudah tidak lagi muda. Namun Allah beri jodoh yang tepat di saat yang tepat. Alhamdulillah.
ceritanya menyentuh…
MasyaAllah, di dunia ini laki-laki kayak abang adanya 1 banding 1000 bang. luarbiasa masyaAllah tabarakallah bang
Beragam jalan menuju jodoh ya… Msg² punya simpanan cerita ya…baca cerita Lance jd semakin bersyukur dg jodoh pilihan Allah. Kpn² mau nulis jglah tp salahnya kami kongsilah blognya (ama suami, wlwpun dia gak pernah nulis) wkwk. Ntar tebacanya GR pulak dia dipuji² :p
Intinya kayak ada keajaiban yg menuntun kami. Sama² blm pernah pacaran, sama² gak punya mantan. Jumpa sebulan, jadikan terosss.. insyaallah kl Allah meridai, Oktober nanti ultah pernikahab kristal kami. Aamiin.
Nice share yaa Lance Rosa… Tq
blognya kongsian yakan. aci gitu ya. hehehhe.
iya kak, tiap cerita itu kan jadi pengalaman yang dialami oleh kita. Dan pengalaman adalah guru yang paling berharga. jadi apasalhnya kalau dibagi ke yang lain. semoga bisa jadi pelajaran dan berkuranglah manusia-manusia jelebau kayak kita dulu yang masih jahil. hehehe
Kirain sampai selesai kisahnya. Kutunggu pulak sampai bawah, loh ternyata sudah hahah
Jodoh memang misteri ya, Kak.
Tapi aku enggak pernah menyesal berkepanjangan jika flashback ke cerita lalu. Karena apa adanya kita kini adalah juga karena masa lalu kita itu. Ambil hikmahnya dan perbaiki ke depannya
bener kak. ambil hikmahnya dan perbaiki kedepannya. insyaAllah hidup bahagia dunia akhirat. aamiin
Perjalanan jodohnya penuh dengan godaan agar tetap sesuai syariat, sama seperti yang aku alami, aku tau banget perasaan mbaknya saat itu semua terjadi, harus kuat iman ya dan yakin untuk menolak yang bertentangan agama.
huhuhuhu, iya mbak. kalau diinget-inget lagi sih, ya kita yang salah. Kalau aja kita ngikutin apa yang agama perintahkan, gak bakal kita ngerasain kesakitan yang teramat sangat kek gitu. yakan kak
Ishhh jomblo kali lah aku baca sampe akhir 🤣🤣🤣
Semoga aku juga disegerakan ya kakn terima kasih rujukan doanya 😘😘😘
hahaha. sabar ya kak e. tiap orang punya waktunya masing -masing kak. tenang ya kak e. semoga disegerakan, aamiin
Ya Allah kak. penasaran sama kisah selanjutnya.
Actually, I keep the principle. sampai sekarang belum pernah pacaran (dekat ada sih). Betul seperti yang kakak bilang, saat kita move to be better, saat itulah "benteng pertahanan" kita diuji. oleng atau tidak (You know, i smile to write it. it's really funny). Apalagi disaat gejolak digital era, semua orang bisa berkenalan dimana saja lewat aplikasi yang bejibun.. Gak heran juga banyak yang menyalahgunakannya buat case criminal.
Selain itu, note banget buat do'anya ya kak. sampai di capture. I'm waiting for next story kak
insyaAllah lagi berproses untuk menulisnya kak e. alhmdulillah tulisannya bermanfaat sepertinya ya kak.
Maa syaa Allah, tabarakallah. Semoga selalu di jalannya kak. Cerita nya sangat menginspirasi. Jadi pengen pantengin cerita selanjutnya hehehe
pantengin lah terus kak e blognya ya. hehehe insyaAllah bermanfaat ini soalnya true story. hehehe
kenapa cinta diciptakan ketika jodoh sudah ditetapkan, kak?
Cerita kakak layak dibikin novel nih.
karena kaidah CINTA yang sebenarnya tak disematkan kepada makhluk melainkan saang pencipta makhluk bang. hehehe…..Jodoh hanya sekelumit nikmat yang diberikan sang pencipta karena cintanya kepada makhluk. begitu bang. Nah tulisan ini harapannya agar yang membaca paham kaidah sebenarnya dari cinta itu sendiri bang. Dan tahu bagaimana membalas cinta -Nya itu dengan melakukakn semua perintahnya dan meninggalkan semua larangannya, terkhusus perihal berpacaran sebelum menikah ini.
gk bakal ada yg tau jodohnya, sampe benar2 sahkan ya, sangat menarik ceritanya
iya gk ada yang tau memang, karena hal inilah makanya kita dikasih tau sama agama bagaimana proses menanti jodoh tsb.
Hyaaahh udah baca berharap ada endingnya. Endingnya manaaaa haha…
Iya betul jodoh itu bukan perlombaan cepet2an. Sebaiknya menunggu sedikit lbh lama utk ketemu yang pas dan terbaik ketimbang terburu2 eh jatuhnya gak tepat 😀
Ditunggu kisah selanjutnya 😀
ditunggu ya kak e akhirnya. pantengin blog nya terus. hehhe
Membaca cerita Mbak Rosa, saya jadi ingat adik saya. Pacaran 7 tahun, lalu ada sesuatu dan putus. Dengan istrinya sekarang hanya dekat 6 bulan, tapi memang satu kampus.
Menarik ceritanya Mbak. Jadi tidak sabar menunggu lanjutannya hehehe.
adiknya jadinya ngejagain jodoh orang dong ya. hehehehe
insyaAllah segera ya bang tulisan selanjtnya. pantengin aja bang blognya.
Masya Allah.
Tabarakallah ya kak.
Semoga Allah meridhoi dan memberkahi pernikahan Kak Lance dan suami. Aamiin.
Buat para jomblowan/ti semoga Allah segera mempertemukan dengan yang terbaik.
aamiin, allahumma aamiin
aku pribadi dari tahun 2012 sudah memutuskan untuk tidak pacaran, bukan karena gak ada yang disuka atau menyukai. Tetapi semakin kesini semakin sadar bahwa yang dibutuhkan bukan seorang pacar tetapi seorang teman hidup. Jadi semoga seseorang yang akan dipinang nanti benar-benar dia yang aku kagumi sejak 2014 lalu…
semoga dia yang terbaik buat dunia dan akhirat abang ya bang. aamiin
Benar mb, pacaran itu menghabisjan waktu, dan tenaga. Dan ga jelas ujungnya. Yang paling baik adalah bersabar dan senantiasa berdoa. Ceritanya menarik..
aamiin. iya kak. gak perlu menanti yang jelas. usahakan yang jelas supaya ntr hasil yang didapatkan juga jelas yakan kak. hehhe
Menarik mba tulisannya. Memang kadang serba salah ya. Sudah cocok ada rintangan. Tidak cocok malah dipaksakan lingkungan..
supaya gak salah percaya aja sama yang MAHA BENAR kak, semoga nanti akan baik dapatnya.
Jodoh itu rahasia Allah, so jalani saja hidup dengan sebaik2nya tanpa harus pacaran yang ujung2nya putus juga krn PHP ya wkwkwk tapi alhamdulillah ada hikmahnya ya bisa kuliah S2 sama jelong2 ke LN ya kan dek lance 😀
hehhehe… MasyaAllah Tabarakallah kak ied. Allah memang maha pengatur hidup terbaik.
FYI aq saksi hidup dari lamaran (awaq MuA nya) sampai tahap ijab kabulnya, ,dah lah itu aja komennya
hehehehhe. iya la iya la. komennya singkat. sementang udah tau cerita lanjutannya. hahhaa.
Jodoh itu dtangan tuhan.. tulisannnya mantul kk
Jangan memaksakan jodoh karna jodoh tidak akan tertukar… Heheeh
iya bang bener. Jangan pernah memaksakan sesuatu yang kita sendiri tidak tau apa itu baik atau tidak untuk kita. hehehe
Alhamdulillah Gacil sampai sekarang gak pacar2an kak. Yaps, berdasarkan hasil diskusi sama yang umur 20+ mereka yang pernah pacaran pun akhirnya memilih tidak pacaran. Katanya jodoh itu pasti ketemu. 10000+ km pun pasti ketemu
iya dek. keep it up dek. istiqomah. insyaallah ditemukan dengan yang terbaik untuk adek. segera saat waktunya sudah benar-benar tepat. aamiin
Yesss smoga istiqomah ya mbak. Bagus bgt denger ceritanyaaa :))
Keren nih cara move on-nyadengan kuliah lagi. Tapi akhirnya bersyukur kan kk ketemu dengan jodoh yang sebenarnya.
Aaaakk jomlo meringis
Sama kali kak, aku pun tersadar dari pacaran pas masih kuliah, padahal baru sekalinya itu pacaran,
Pas masuk kuliah ketemu lingkungan dan temen2 islami dan akhirnya sadar pacaran gak baik..
Aku ekstrem langsung minta putus bukan kaya kakak yg gak pegangan dll,
Tapi akhirnya aku juga yg susah move-on waktu itu wkwkk
Sampe pas dia merid, barulah aku move-on 😂
"Enam tahun menantimu loh doh." Aku pikir Bodoh, ternyata Jodoh.
Kalau aku sih ogah ya pacaran pacaran gitu kak. Tapi untuk saat ini, kagak mau juga untuk nikah. Cemanalah itu kak
kurang lengkap dan detail neh ceritanya