Sebelum berangkat aku terus googling mulai dari ngecek direction tujuan yang akan kami kunjungi sewaktu di Jepang sampai kepada persiapan membeli wifi router yang tidak jadi kami lakukan karena setelah googling, akhirnya kami tahu kalau provider XL bisa dipakai di Jepang nanti. Untuk kuota internet internasional saat kami di sana, kami sudah membelinya di counter XL di Lippo Mall Medan. Selain itu, makanan disana juga harus dipikirkan.
Kak Desy akan membawa baby octopus tumis cabe hijau, Kak Nelly membawa rending daging, dan sambal ikan teri yang khas dari medan. Kemudian aku hanya membekali diri dengan cabe rawit ¼kg. Saos sambal masih belum membantuku untuk menikmati makanan makanya aku lebih memilih membawa cabe rawit sebagai bekal makan di Jepang sana.Waktu itu aku masih belum menikah, jadi Kak Desy dan kak Nelly paham tentang ku. Makanya saat pergi ke Jepang mereka sangat maklum kalau aku tidak membawa apa-apa selain cabe rawit. Hehehhee
Tiba hari keberangkatan kami. Kami bertiga bertemu di Kualanamo Airport ke Kuala Lumpur International Airport. Total waktu tempuh dari bandara Medan ke KLIA biasanya sekitar 2 jam. Kami berangkat jam 8 malam, sampai di bandara KLIA jam 10 malam. Kami memutuskan beristirahat di kursi-kursi bandara KLIA sampai waktu keberangkatan kami berikutnya dari KLIA ke Haneda Airport yang dijadwalkan berangkat jam 11 siang keesokan harinya. Makanan kami sudah siapkan untuk malam itu. Kami beli nasi bungkus dari Medan dan memakannya sebelum tidur di KLIA. Keesokan harinya kami menggunakan toilet di Bandara untuk mandi pagi secara bergantian dan Sholat subuh di Mushola Bandara yang cukup nyaman walau sangat dingin dikarenakan musholanya dibiarkan tidak berkarpet.
Setelah siap sholat subuh dan berbenah, kami mencari tempat makan khas Indonesia di bandara KLIA tersebut. Tidak terlalu sulit untuk menemukannya karena berada dekat dengan KFC di area International departure di Bandara KLIA. Kami pun memesan makanan khas Indonesia dan memakannya. Kami menunggu sampai jam 10.30 pagi waktu Malaysia. Setelah itu langsung bergegas check in dan berangkat ke Jepang via bandara Haneda Tokyo. Waktu tempuh Malaysia-Jepang bias ditempuh selama 8-9 jam lamanya. Kami tiba di Haneda, Tokyo International Airport jam 19.30 waktu Jepang. Saat mengantri di imigrasi, aku bertemu dengan orang Indonesia dan ketepatan mereka berasal dari Medan juga. Kak Laily namanya. Beliau ke Jepang bersama suami dan anak perempuannya. Memang selalu begitu, kalau di negara orang kita berjumpa dengan orang satu negara apalagi satu domisili, kita akan langsung menganggapnya sebagai saudara. Kami mengobrol sampai-sampai penantian di imigrasi tidak terasa. Kami berpisah saat beliau selesai berurusan di imigrasi bandara Haneda malam itu. Kabarnya mereka akan langsung ke Hotel di daerah Tokyo malam itu juga. Sedangkan kami bertiga akan bermalam di Bandara Haneda malam itu.
Kami explore bandara yang luasnya masyaAllah itu sampai subuh. Kami sangat mengingat gimana berkesannya toilet di Jepang. Tidak seperti toilet di tempat umum di Vietnam yang jauh dari kata nyaman. Toilet di Jepang sangat menyenangkan dan nyaman sekali. Baru kali itu aku merasakan sensasi buang air yang sangat melegakan. Bukan hanya karena semua toilet disana menggunakan air. Di toiletnya akan kalian dapati air hangat dan dingin. Juga ada wind splash nya. Bayangin kita gak perlu mengeringkan bekas buang air kita dengan tissue, karena sudah ada angin dari dudukan toilet yang kita gunakan. Berikut penampakan tombol-tombol toilet yang ada di Jepang.
Selain itu kami juga menemukan tempat paling cozy dan aman untuk dijadikan tempat istirahat sejenak di lantai paling atas rooftop bandara. Makin malam, udara semakin dingin. Walau saat itu musim panas, malam itu tetap terasa dingin sekali. Tiba saatnya sholat subuh, kami pergi ke mushola bandara. Kami bergantian mandi di toilet mushola waktu itu. Walau sesekali ada security yang menyambangi kami, memastikan kami tidak mandi ataupun tidur di dalam mushola yang nyaman tersebut. Tapi ya namanya kami memang suka mencari strategi untuk ngakali semuanya, ya terjadilah mandi pertama kami di Jepang kami lakukan secara bergantian dan secepat kilat di toilet Mushola Bandara Jepang waktu itu. Setelah selesai berbenah dan sholat subuh, kami berkeliling sebentar sambil menunggu adik kelas ku dulu saat kuliah di ITB menyambangi kami di bandara Tokyo tersebut. Karena sebelumnya aku sudah berjanji akan bertemu beliau di sana. Mia nama adik junior ku itu. Kebetulan memang Mia sedang mengambil S3 di Tokyo waktu itu. Alhasil kami menemukan Shower Room yang tidak kami manfaatkan di saat mandi pagi itu di Bandara. Memang tempatnya di area kedatangan nyempil sangat kecil ruangannya di sudut. Makanya kami sama sekali tidak tahu kalau ada tempat mandi di sana. Hahahahha
Setelah beberapa jam kami menunggu akhirnya Mia datang sekitar jam 8 pagi. Beliau menyarankan agar kami membeli Japan Rail Pass selama 3 hari kalau memang masih mau berkeliling di wilayah Kanto saat itu. Dengan kartu sakti itu (JR Pass), kami bisa dengan mudah pergi dan pulang di wilayah Kanto dengan menggunakan kartu sakti itu. Tetapi, aku rasa lebih baik agak belajar sedikit agar kita bisa beli tiket kereta manual dengan koin yang kita punya. Karena kalau kita memang tidak akan menggunakan shinkansen, kartu sakti itu akan terlalu mahal dibandingkan membeli tiket kereta secara manual via mesin tiket di setiap stasiun kereta di Jepang. Tapi untuk pemula seperti kami, kami merasa sangat terbantu dengan kartu sakti yang kami beli di counter JR service centre yang ada di bandara Haneda waktu itu. Sebelumnya, kartu sakti tersebut hanya bias dibeli saat kita masih di Negara asal kita. Karena memang kartu tersebut hanya diberikan khusus untuk wisatawan mancanegara seperti kami. Mia juga menyarankan agar kami mendownload HyperDia agar saat di Jepang, kami bisa menentukan kereta apa dan dari mana kami akan memulai perjalanan kami. Karena memang ittinery kami di hari itu kami mau langsung ke Disneyland, maka aku meminta Mia untuk mengantarkan kami sampai di Tokyo Disneyland. Mia menyanggupi permintaan ku tersebut dan kami akhirnya sampai di Tokyo Disneyland dengannya jam 9.30 pagi itu. Kami berpisah di gerbang Disneyland Tokyo dengan Mia.
Mia pamit tidak ikut masuk ke Disneyland, karena saat itu beliau ada pekerjaan di Lab yang tidak bias beliau tinggalkan. Setelah berpisah dengan Mia, kami menaruh barang bawaan kami di Loker yang ada di stasiun kereta Disneyland waktu itu dan mengeksplor Tokyo Disneyland sampai habis maghrib. Setelah habis maghrib, kami langsung bergegas keluar dari Disneyland dan mengambil bawaan kami di loker yang sebelumnya kami simpan. Kami bergerak menuju ke lokasi penginapan yang sudah kami pesan saat masih di Indonesia. Untuk penginapan pertama kami di jepang, kami memesan untuk 2 malam 3 hari di daerah dekat UENO Station. Kebetulan kami menemukan penginapan ini via aplikasi AirBnB. Tempatnya sangat amat mudah di dapat. Hanya berjalan dari UENO Station sedikit ke daerah perumahan di dekat Seven Eleven, kami langsung menemukan tempat ini. Walau waktu itu sempat terjadi hujan, tidak menyulitkan kami menemukan Kazuya May Place ini.
Sesampainya di Kazuya May Place malam itu, kami langsung mandi karena kami kehujanan saat berjalan dari UENO Station sampai ke penginapan tersebut. Setelah selesai beberes, dan sholat Isya kami berkumpul lagi di kamar. Tidak lama setelah itu kami makan banana Tokyo yang kami beli saat di stasiun UENO sebelumnya. Lalu setelah itu kami pun terlelap. Kami memang harus mengumpulkan energy untuk besoknya kami akan explore Tokyo Kanto di area yang lainnya.
Perjalanan berikutnya akan ada di artikel selanjutnya……tungguin ya!
Artikel sebelumnya TRIP JEPANG (1)
10 Comments. Leave new
[…] Selanjutnya Trip Jepang (2) […]
Asik juga perjalanan lasaknya kak. Saya blm pernah ke Jepang, jad tau gambaran backpackeran. ini aja dah 2 malam di Bandara kan? seru ta, ngitari Bandara kek mall hehe
Seru ya perjalanannya, Jepang is my dream sebenanrnya, tp apalah daya masi sanggup lokalan aja hehe. gak sabar ubt crita slanjutnya
Antei shita tamashī, Lance… pastinya pingin kembali ke Tokyo bawa keluarga ya. Wah, adik angkatannya samaan namanya ama sy nih, Mia. Senangnya kl ketemu sesama orang Indonesia di luar negeri gitu ya,, teman rasa saudara. Apalagi saudari muslimah ya, udah kayak kakak-adik kandung. Nice share, Lance…
Seru kali perjalanan kek gini ya ce. Karena masih lajang jadi masih bisa nginep-nginep di bandara.
Penginapan sampe budget berapa ce? Nampak rapi banget khas jepang
Wahhh. LANCE.. kalo pas itu kita kenal, awak pasti dah merengek minta ikot.
Secara awak suka jenjalan, yang bukan ke hutan hutan.
Awak suka jenjalan ke kota-kota
Kalau ke Tokyo Jepang memang gak sah ke Disneyland ya kan, meskipun harganya lumayan tapi pengalaman liburan ke sana yang tak terbayarkan 🙂
Berapa kira2 bawa duit kesana utk nikmati semua itu ce
kalau kayak yang ittinery awak kemaren cukup 25jt kak udah sama oleh2. Kalau gak pake oleh2, sekitar 10jt oleh2, ini bisa tiket woro wiri sama tiket2 masuk kak.
[…] lupa baca juga TRIP JEPANG (1), dan TRIP JEPANG (2) ya biar nyambung pas baca artikel TRIP Jepang (3) […]