Hai gengs gimana kabarnya? Bagi yang udah gak sabar sama cerita lanjutan dari serba serbi jodoh bagian 1, sekarang kita lanjut ceritanya yey.
Siapin snack dan air putih biar lebih nyessss bacanya. (Hehehe)
Tahun 2018 memang menjadi tahun pernikahanku berlangsung, tapi sebenarnya di tahun itu lah keputus-asaan melanda diriku. Yeap, putus asa gengs karena saat itu umurku sudah akan berada di angka 29 tahun. Luarbiasa sekali ujian yang datang pada ku saat itu. Selain umur yang sudah mendekati angka darurat untuk menikah di angka, aku pun sudah berhenti untuk mengikhtiarkan diri seperti yang diajarkan syari’at kepada ku dalam proses penantian jodoh. Ah, sudahlah tak perlu ku paparkan apa-apa saja ikhtiar yang sesuai syariat telah ku upayakan demi jodoh ini.
Pada saat itu aku sudah berada di fase pasrah. Yeap pasrah dengan takdir. Mau apapun yang terjadi, aku akan belajar menerima semuanya. Kalau kata orang Medan “lantak lah situ. Apa yg terjadi, terjadilah”.
Awal tahun 2018 aku mulai membuka diri untuk mencoba sesuatu yang lagi trend saat itu. Mulai dari tinder sampai couchsurfing pun ku ikuti. Tujuannya agar aku bisa memperluas teman. Hmmmm…. prinsipku untuk tidak memperbanyak teman lelaki pun melemah. Ya begitulah rayuan setan. Mereka begitu lihai memperdaya makhluk yang lemah iman sepertiku saat itu. Hatiku menolak kala itu. Tapi sungguh setan tahu bagaimana cara membawa logikaku mencari pembenaran-pembenaran atas perbuatanku itu. Aku gak bilang kalau main tinder dan couchsurfing itu semua adalah orang-orang yang diperdaya setan. Tidak. Tapi niat setiap orang yang memakai aplikasi tersebutlah yang bisa menjelaskan bahwa kita sedang diperdaya setan atau tidak.
Tidak lebih dari 2 hari aku memakai aplikasi tinder, aku langsung meng-uninstall aplikasi tersebut dikarenakan saat itu ada lelaki yang kurang ajar menanyakan sesuatu yang kurang pantas bagi ku. Aku ingin marah tetapi kemudian fikiranku seperti berkata padaku, “Hei lance, tidakkah kau sadari kalau lelaki itu tak sepenuhnya salah. Kalau saja kau tidak membuka diri dan tidak membiarkan dirimu begitu murah, dia atau siapapun tak akan bisa merendahkanmu seperti itu. Kau lah yang lebih patut disalahkan sebenarnya”. Dan saat itu juga aku beristighfar dan langsung meng-uninstall aplikasi tersebut dari ponselku sebelum aku lebih dalam jatuh dalam kebodohanku sendiri. Aku beristighfar berkali-kali mohon ampun kepada Nya. Tak pernah terbayangkan olehku, karena putus asanya, aku hampir melumuri mukaku sendiri dengan kotoran dan ludah yang sudah lama aku buang jauh. Pada saat yang sama aku hampir meng-unsinstall aplikasi couchsurfing yang dulunya aku instal bersamaan dengan aplikasi tinder. Tapi lagi-lagi setan berhasil membawa logikaku untuk tetap mempertahankan aplikasi tersebut dengan tujuan ya untuk membantu orang-orang yang sedang di Medan agar bisa dapat pemandu juga tempat tinggal saat mereka berada di Medan. Lagipula memang saat itu aku tidak terlalu sibuk. Dan juga aku butuh sesekali bertukarfikiran atau paling tidak beristirahat dengan rutinitas yang kurasa saat itu membosankan. Dengan bertemu orang-orang baru hal-hal yang membosankan tersebut akan teratasi, kata dia si logika di dalam kepalaku.
Tak berapa lama setelah itu, aku pun mendapat pesan dari aplikasi couchsurfing. Benar saja bahwa saat itu ada yang berminat dan meminta kesediaanku menyutujui nya untuk bisa tinggal di rumahku dan menjadikanku pemandunya saat di Medan. Ya, dia seorang lelaki berkebangsaan asing yang berasal dari El Savador, USA. Kita panggil saja dia dengan sebutan si Amerika (hahahha). Sesaat fikiranku berlari mundur. Ingatanku di masa lalu perihal berhubungan dengan warga negara asing (WNA) masih sangat jelas. Muncul simpulan yang tiba-tiba membuatku sontak menebak-nebak, “Apa mungkin jodohku adalah WNA? “, tanyaku yang kemudian segera kujawab sendiri, “ah, itu mah mau nya kau aja ce. Eee, keong keong.”
Asa yang sejak 2013 coba aku kubur karena memang mamak tidak akan pernah memberi restu dan izin kepadaku untuk menikah dengan WNA. Jelas ya sodara-sodara sekalian! Kalau pun gak jelas nanti kita ceritakan tentang kisahnya di lain kesempatan. Kita fokus dulu ke si Amerika ini.
Ok?….
Ok?….
Ok kan sajalah biar cepat ya!
Aku menguatkan diriku pada niat awal ku mempertahankan aplikasi tsb yaitu untuk membantu dan menebar kebermanfaatan. Aku pun menyetujui si Amerika untuk menyediakan penginapan dan menjadi pemandunya saat itu. Nah kami pun bertemu setelah aku pulang kerja. Sore itu setelah aku menjemputnya, kami pun langsung pulang ke rumah ku. Kami sampai di rumahku malam hari. Diperjalanan menuju rumah, selain berkenalan banyak sekali topik yang kami bicarakan. Penilaian pertama ku tentangnya, si Amerika ini adalah well educated. Wawasannya dan cara dia menyampaikan sesuatu sungguh detail dan tidak mengada-ada. Tidak seperti kebanyakan WNA yang ku temui. Si Amerika ini sungguh mirip dengan si Dubai yang ku kenal dulu. Dia yang semenjak 2013 sudah berhenti bertegur sapa dengan ku karena aku memblokir semua akses untuk itu. Ah sudahlah, nanti mungkin di waktu yang lain kita bicarakan tentang si Dubai ini, InsyaAllah.
Tibalah kami (aku dan si Amerika) di rumahku. Tidak hanya ibu, kakak dan abang ipar ku terkejut melihatku bersama WNA lagi (setelah peristiwa 2013, aku tak pernah lagi mau berhubungan dengan WNA). Mereka terkejut sambil mengernyitkan muka seolah memberitahukan kepadaku bahwa apa yang kulakukan saat itu seolah ingin mengulangi peristiwa tahun 2013 lalu.
Hmmmm,….
Hmmmm,….
Aku tak ingin memperdebatkan kejadian itu, aku langsung mendatangi mamak ku dan memperkenalkan si Amerika padanya sambil menjelaskan dan meminta izin kalau temanku itu ingin menumpang tinggal di rumah kami selama dia di Medan. Ibu menyetujuinya tetapi dengan syarat dia tidak tinggal di rumah yang kami tempati saat itu melainkan di rumah yang satunya dibelakang. Rumah belakang juga rumah kami tetapi setelah ayah tiri ku meninggal, kami sudah tak menempati rumah tersebut. Kemudian setelah aku menjelaskan apa yang mamak bilang dengan bahasa yang dimengerti olehnya, si Amerika pun menyetujuinya. Aku pun mengantarkannya ke rumah belakang sambil permisi ke para tetangga sekitar mengenai perihal si Amerika yang akan tinggal di rumah belakang selama beberapa hari. Begitulah seharusnya memang tradisinya.
Setelah aku memberitahu perihal rumah tsb pada si Amerika, aku pun bergegas pulang ke rumah kami. Keluargaku sudah pasti penasaran dengan tindakan ku waktu itu. Segera setelah sampai, aku melihat mereka sudah berkumpul di ruang keluarga. Ya mereka semua, mamak, kakak, abang ilar bahkan 2 keponakanku pun ada disana. Aku menjelaskan aku tidak punya hubungan apapun dengan si Amerika dan hanya ingin membantu dia saja. Mungkin karena membantu dia yang sedang membutuhkan pertolongan, kita juga bakal ditolong dan dimudahkan Allah kalau-kalau nanti *nauzhubillah kita kena musibah atau masalah hidup. Mereka seolah masih belum puas dengan penjelasan ku. Akhirnya aku pun bilang yasudahlah. Tolong sekali ini saja kalian membiarkan dan mengizinkan ku melakukan apa yang aku anggap baik walaupun itu bertentangan dengan yang kalian inginkan. Segera setelah menyelesaikan statement tsb aku pun langsung masuk ke kamarku dan beristirahat. Aku memang tak pernah melakukan hal-hal yang sudah nyata ditentang oleh keluargaku khususnya mamak. Aku menyesal dengan apa yang kulakukan karena memang tak sepantasnya aku menentang mereka. Tapi sungguh saat itu kondisi dan keadaan hatiku butuh untuk disembuhkan dengan menyibukkan diri melakukan hal-hal baru agar kebosanan yang kurasakan hilang. Begitu fikirku saat itu. Selama 3 hari si Amerika di Medan, hanya hari pertama dan ketiga lah aku bisa menemaninya. Hal ini dikarenakan hari kedua aku terpaksa setuju dengan mamak untuk tidak bepergian dengan si Amerika itu. Di hari ketiga, aku mengantarkannya ke loket bus yang akan mengantarkannya ke kualanamo. Loket bus tersebut tepat berada di salah satu mall terbesar di kota Medan. Sebelum dia pergi kami sempat berkeliling mall sebentar dan singgah untuk makan di salah satu gerai makanan favorit ku. Hmmmm, rasanya apa yang ku niatkan sebelumnya semua terjadi. Tiga hari itu menjadi waktu merefresh fikiran yang sedang kusut perkara jodoh. Aku jadi punya teman bertukar fikiran mengenai hal-hal populer terkait terorisme dan islam. Panjang dan berat sekali kalau aku cerita mengenai ini. Hehhehe. Dia berangkat ke Kuala Lumpur untuk mengikuti program NGO disana selama beberapa bulan sebelum kembali lagi ke negara asalnya (baca : Amerika).
Walaupun si Amerika tak lagi di Medan, kami masih saling bertukar fikiran via whats app dan messenger fb. Tak lama dari itu hanya selang waktu beberapa hari, aku memutuskan untuk liburan. Aku memilih tanggal dan bulan ulang tahunku untuk pergi karena saat itu aku tidak ingin siapapun mengingatkanku akan usia dan perihal jodoh. Aku juga sudah membeli tiket pesawat pulang-pergi waktu itu. Tapi, rencana berlibur ku berantakan. Ya, berantakan tapi hal ini membuatku bahagia.
Kenapa ?
Ada apa ?
…
Bukan cuma membahagiakan tetapi aku juga mendapatkan ilmu baru.
Aku jadi tau kalau,
.
” Bukan karena bertemu menjadikan manusia berjodoh. Tapi karena berjodohlah makanya manusia bisa saling bertemu.”
.
Tunggu lanjutan kisah selanjutnya yey. Pembuktian quote terakhir akan ku ceritakan di kisah selanjutnya.
61 Comments. Leave new
Hmmmm lagi seru malah bersambung,
Ditunggu lanjutannya kak lanceee,
Btw aku sekarang tiba di umur setahun lagi kepala 3 euyy 🤧
sabar dan kencangkan ikhtiar dan doa nya dek. semoga Allah menyegerakan jodoh una ya. aamiin.
Aku ketawa ngakak pas ucapan "eeee keong keong.."
mmengingatkan akan maryland banget, hahahah sorry sorry.
Eh Lance awak baru tau aplikasi tinder dan kawannya dari blog mu, mungkin karena emak ini dulu dah sibuk ngurus anak, jadinya gak tau ttg aplikasi ini. Wkwk
Mirip tantan bukan ya . Belum pernah nyoba. Hanya melihat iklan doang.
iya kak e. gosah lah tau aplikasi itu. kita di blogsum aja udah. lebih berfaedah.
tantan malah awak gapernah kak. pokoknya sejenis dengan pencarian teman. tinggal lagi kalo tinder, yang ada di kaawasan kita aja kak. klo cs itu aplikasi nambah temen juga sebenarnya tapi lebih kearah jadi tour guide gratis sih kak.
menunggu kelanjutan cerita dengan si Amerika ya kk..:D
pantengin terus ya kak artikelnya. insyaAllah akan rilis part 3 nya.
quotenya syuka banget kk.. btw berarti kk lance kelahiran 89 ya?
iya kak di. lance kelahiran 89. huhuhu…jadi ketauan kan tuir nya. hahaha
Banyak pesan moral yg bs didapatkan pembaca dr tulisan Lance ini. Termasuk kekuatan niat baik utk membantu orant lain. As we know, sebenarnya menolong org itu utk kita sendiri faedahnya. Jd membukakan rezeki bagi kita sendiri.
Lanzutkan, Lance
Typo ya, orant= orang
Hihi
iya kak. semoga pesannya bisa dapat bermanfaat ya kak buat yang baca.
Seru banget ceritanya.
hooh
Wessss seru kalilah salahnya bersambung
biar tambah seru kak makanya dibikin bersambung.
Emang ya kalau sudah berumur matang tuh kayak ada tekanan gitu untuk mengakhiri masa lajang tapi yakin jodoh sudah disiapkan sedemikian rupa. Saya juga menikah di usia yg begitu matang, sudah 30tahunan.
iya mas. masyarakat kita karena masih terlalu menganggap menikah itu adalah suatu kewajiban, udah aja semuanya malah dilakuin untuk bisa menikah. nauzhubillah jgn sampai anak cucu seperti itu.
Quotenya mantab jiwa kakaaaa
memang jodoh itu super misteri Illahi ya
–bukanbocahbiasa(dot)com–
iya dek. dan hak Nya saja untuk menetukan kita (hamba Nya) ini bisa dapet atau nggak di dunia.
Lagi asyik-asyiknya baca ehhh malah bersambung duhh, ya udah lah ditunggu episode berikutnya 😉, suka masa quote nya tuh
iya kak. ditunggu ya kak part ke 3 nya. insyaAllah lebih seru lagi.
Hahaha, masih nunggu loh chapter selanjutnya hingga akhirnya happily ever after ♥♥
allahumma aamiin. siap laksanakan komandan. part 3 nya otw publish
Ea..Ea..Ea cerita serba serbi jodoh makin bikin penasaran nih mak. Lanjut donk..
iya kak. ini juga otw publish yang part 3 nya
ditunggu ya.
Aku penasaran ntar jadinya gimana mbak, maksudnya kelanjutannya sama si Amerika? hehee
Penutup artikelnya nendang banget dehh
ditunggu ya kak part 3 nya. insyaAllah lebih seru.
Jodoh memang misteri ilahi ya Kak, tapi kita sebagai manusia tetap wajib untuk ikhtiar dengan cara yang baik. Saya suka pesen sih, kalau mau dapet yang baik, perbaiki dulu diri kita.
pesan itu beneran fakta bang. kalau mau dapat yang baik sebaiknya perbaiki diri dulu. Allah bener-bener kasih sesuai dengan apa yang kita niatkan (hanya niat yang baik, catat).
Aih ngeri-ngeri sedap certita mu ini, ditunggu kelanjutanya untuk quote "Bukan karena bertemu menjadikan manusia berjodoh. Tapi karena berjodohlah makanya manusia bisa saling bertemu."
.
siap kak. otw publish lanjutan kisahnya ya kak.
Lance.. Dah berubah lagi logomu dek…
Akhirnya dah ada sambungannya ini cerita, dah berapa musim awak tunggu..
Tapi kok besambong balek diaaaa…
Haizzz
hahhhaa. kayaknya bentar lagi bakal berubah lagi kak vi. hahaha
supaya ada bahan bacaan kakak, makanya dibikin bersambung kak.
Kebetulan sebelum membaca cerita Mbak Lance ini, saya sudah siapkan bakwan dan segelas teh manis hangat, Mbak hahaha. Dan saya sampai di closing, ya.. bersambung. Harus nunggu ceritanya hehehe.
Tapi saya suka quote-nya "Bukan karena bertemu manusia berjodoh, tapi karena berjodohlah maka mereka bertemu"
good bang. udah antisipasi sebelum dibilangin ya kan. hehhee
Menarik sekali kisahnya mba, semoga mbanya bisa dosegerakan dgn jodohnya ya. Aamiin
udah berjodoh kok sekarang mba. alhamdulillah selain kado jodoh, allah juga kasih kado anak laki-laki mba alhamdulillah.
Ditunggu next nya mbak, wah pasti seru ini mah, buat bacaan ringan, bentuk artikelnya keren, natural gitu, makasih udah sharing mbak, tetep ditunggu kelanjutannya ya
part 3 nya otw publish mas.
Amerika nya mana Kak, ku pernah tinggal 2 tahun di New Orleans kwkwk, malah kepo sama si Amerika.
Ditunggu lanjutan ceritanya
di artikelnya ada kak. itu dia dari el savador kak.
semoga kelanjutannya menikah ya
klu memang iya menikah dengan org luar ya ga apa apa
penasaran dengan kelanjutannya nih..suer
tungguin ya kak. part 3 nya otw publish. hehhee
apakah akan ada seri berikutnya? 😀
asyik aku nyimak tulisan beginian hehehe
hehehe. biar gak berat kali yakan hidup ini. sesekali bacaannya ringan yakan mas. seringan tulisan ini.
Hihihi kalau jodohku ternyata cepat ditemukan, sudah putus nyambung lama, eh bs jatuh cinta lagi, jd married deh
wuah, seru pasti ceritanya ya mba? ditunggu loh mba kisahnya. gak salah kalau berbagi pengalaman ke orang. hehehe
Lg seru2 nya bersambung gmna sih kak.jd gk.seru lg. Kon di lanjutkan crtanya sy tkt lupa
pantengin terus kak blog nya biar gak sempat lupa sama kisahnya.
Dan bersambuuuung . Bikin penasaran aja .
karna berjodol lah makan manusia jadi sering bertemu suka deh sama kata-kata ini kak lance
iya kak. saya udah ngebuktiin kata-kata itu kak. luar biasa memang kalau sutradaranya Allah.
Berjodoh bukan berarti harus jodoh menikah kan ya kak. Kk berjodoh dengan si Amerika untuk membantunya selama di Medan, hehe..
iya kak. tapi memang ini kisah jodoh pasangan sehidup sesurga kak e. ehehe
wah pinisirin lanjutannya…salam kenal kk ^_^
Aduh jalan ceritanya gantung lagi. Jadi buat penasaran nih
wahhh…seru juga bacanyaa..next againt
Saya selalu percaya, kalo yg namanya jodoh, jalan ke depan pasti dipermudah oleh Allah. Itulah yg saya rasakan saat jumpa suami. Ketemu cuma lewat medsos, lanjut chat 3 bulan, dia tugas di Kupang, saya di Jakarta. Janjian ketemu 1x, seminggu kemudian dia langsung sampaikan niat untuk mencari istri, langsung jumpa kedua orang tua saya di Padang, dan menikah di tahun yg sama. Alhamdulillah sekarang sudah bersama masuk 6 tahun, sudah punya 3 buah hati yg lucu2. Semua doa terjawab sudah. Saya senyum2 sendiri baca tulisan kakak. Ditunggu lanjutannya yaaa.
ah gk detail ceritanya,,,ada yang gk dituliskan ini,,i know it
ceee..ditunggu ya kelanjutannya..udah berlberapa bulan ini ga muncul…