Semua pasti mendamba hidup kaya raya, mati masuk surga. Ya, siapa yang tidak mau seperti itu, aku sendiri sangat mendamba hal tersebut. Nah, berikut kajian Kang Dewa Eka P pada tanggal 11 November 2019 tahun lalu saat ceramah di Mesjid Al-Lathif Bandung.
Yang mahal dari sebuah pertemuan bukan ilmunya melainkan hikmah dan keberkahan ilmu tersebut. Setiap melakukan pertemuan, baik di majelis ilmu maupun di majelis-majelis lainnya baiknya kita niatkan pertemuan-pertemuan tersebut untuk bersilaturahim. Karena di balik silaturahim ada keberkahan dan rezeki. Setiap melakukan pertemuan baiknya jangan hanya kita menyerap ilmunya tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
– Apa yang bisa kita bantu?
– Apa yang bisa kita bagikan?
– Apa yang bisa kita sinergikan?
Saat melakukan pertemuan misalnya di kajian, orang-orang yang datang di pertemuan tersebut pasti punya potensi diri, lalu kita baiknya berkenalan dan kita sinergikan potensi-potensi tersebut sehingga nantinya kita bisa membagikannya kembali dengan yang lain dan akhirnya kita bisa membantu yang membutuhkan potensi tersebut. Dengan begini kita dapat melakukan siklus keberlangsungan yang terus menerus. Tetapi hal ini akan lebih kuat apabila diikat pada masing-masing personal. Nah, mesjid adalah tempat mengikatnya. So, bagi yang tidak mau ke mesjid ya silahkan bersiap-siap merugi.
Tidak sedikit dari kita yang beranggapan bahwa uang lah yang menyebabkan manusia menjadi kaya. Arti kaya, berarti dapat melakukan dan pergi kemanapun yang diinginkan. Contohnya banyak orang yang mengaku kaya tetapi tidak semua dari mereka yang bisa berangkat menunaikan umroh. Dari hal ini kita bisa menyimpulkan bahwa definisi kaya bukanlah dengan uang/kondisi materi yang berlimpah. Tetapi kaya yang sebenarnya adalah berkaitan dengan kondisi mental. Hal ini dapat dilihat dari analogi Allah SWT terhadap kondisi mental yang dikatakan sebagai kaya pada al qur’an surah ali imran ayat 134 yang artinya sebagai berikut :
“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”
Orang yang memiliki kelimpahan materi tetapi pelit adalah orang yang miskin. Agar diri menjadi sebenar-benarnya kaya adalah dengan berbagi. Sebenarnya lawan dari kata kaya itu sendiri bukanlah miskin tetapi “cukup”. Dengan terus mengumpulkan uang (Menabung) bukan sebab menjadikan insan menjadi seorang yang kaya melainkan dengan membagikannya (Sedekah) lah yang membuat setiap insan menjadi kaya. Sejatinya apabila kita bersedekah, tidak akan mengurangi harta melainkan memperbesar harta yang lain untuk datang kepada kita. Tetapi bukan berarti kita tidak diperbolehkan menabung. Menabung itu boleh tetapi seperlunya saja
Alasan mengapa kita harus menjadi kaya
Untuk menjadi manusia yang terbaik di bumi kita harus menjadi manusia yang bermanfaat. Apabila kiya kaya, kita akan dapat memperluas kebermanfaatan kita, melakukan kebaikan secara kontinu dan banyak, dan kita dapat melakukannya dengan mudah. Kemudian dengan menjadi kaya, kita akan auto dapat passive pahala yaitu dapat bersedekah jariyah dengan mewakafkan harta yang kita miliki, baik itu harta materi maupun anak. Karena sejatinya harta bukan hanya berbentuk materi tetapi bisa juga dalam wujud anak yang shaleh/hah. Hal-hal tersebut lah yang menjadi alasan mengapa kita harus menjadi insan yang kaya raya.
Contoh orang yang dapat kita contoh adalah sahabat nabi yaitu Utsman Bin Affan. Beberapa alasan mengapa kita harus mencontoh beliau selain beliau adalah sahabat rasulullah adalah:
1. Beliau terjun langsung dalam bisnisnya.
2. Beliau menumbuhkan bisnisnya dengan sistem growth. Grow or Die ! Artinya beliau menabung profit dalam bisnisnya.
3. Beliau tidak meremehkan keuntungan yang kecil dan selalu mensyukuri keuntungan yang kecil tersebut. Istilahnya beliau menganut prinsip profitable.
4. Beliau tidak mau produk yang lama. Selalu mengutamakan produk yang baru dalam bisnisnya dikarenakan memang market/pasar lebih menyukai produk-produk baru. Maka produk yang lama yang beum masih ada akan dipasarkan di pasar yang baru karena produk lama tersebut akan menjadi produk baru untuk pasar/market yang baru tersebut.
5. Beliau melakukan diversifikasi keuntungan bisnisnya. Artinya keuntungan yang didapat ditanam di bisnis yang lain.
6. Yang paling penting adalah beliau sangat brutal dalam bersedekah. Artinya beliau tidak main-main dalam bersedekah, selalu melakukan sedekah dalam jumlah yang besar dan banyak juga menyedekahkan hal-hal yang berat untuk dibagikan.
Mental bersedekah harus dipupuk sedari dini tidak bisa dilakukan secara dadakan. Awali kebiasaan sedekah sebelum kaya. Karena ditakutkan apabila kita menunggu kaya baru bersedekah kita akan berikrar yang aneh-aneh. Seperti yang digambarkan Allah SWT dalam al qur’an di surah at taubah ayat 75-76 yang berarti :
“dan di antara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah, Sesungguhnya jika Allah memberikan sebagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh. Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran).”
Karena sangat pentingnya bersedekah, kita tidak boleh meniadakan sedekah untuk membayar hutang karena keduanya sama pentingnya. Agar kita dapat melakukan keduanya secara beriringan maka kita harus melakukan beberapa hal, yaitu:
1. Lakukan sedekah pagi-petang (berzikir dan sholat sunnah)
2. Agendakan financial planning dan sedekah planning (mau berapa, kapan) lalu jadikan hal-hal tersebut menjadi kebiasaan dengan merutinkannya.
3. Atur kepada siapa saja kita akan bersedekah. Utamakan orang tua dan keluarga terdekat baru ke orang lain. Dan agendakan juga sedekah pada anak yatim.
4. Agendakan juga selalu dapat bersedekah ilmu dengan banyak menghadiri kajian-kajian ilmu lalu buat resume mengenai materi-materi ilmunya kemudian share dimana-mana. Niatkan lillahi ta’ala. Bukan karena surga. Karena sesungguhnya surga itu adalah bonus
Kalau ingin menjadi orang baik kita harus menafkahkan harta kita di jalan Allah. Seperti yang dikatakan Allah SWT di dalam alquran surah ali imran ayat 92 yang berarti:
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya”
Dengan bersedekah selain dapat mempermudah hidup kita di dunia, kita juga akan mendapat kehidupan akhirat yang baik karena dengan melakukannya kita otomatis melakukan amal/perbuatan baik. Manusia yang berada pada kondisi sakaratul maut tidak akan memikirkan uang tetapi yang terfikirkan olehnya saat itu adalah amal. Maka dari itu jadikanlah dunia sebagai kendaraan akhirat kita dengan melakukan banyak perbuatan baik di dunia. Niatkan apapun yang kita lakukan untuk Allah semata agar dunia-akhirat dapat.
InsyaAllah,
Kaya di dunia, Mati masuk surga
24 Comments. Leave new
Pengen kaya juga. Tapi entah kapan. Gimana caranya ya agar supaya bisa mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan? Fix adek beneran lagi galau kak.
selalu berbaik sangka sama apa2 yg sudah tertakdirkan untuk kita dek. krn semua itu udh atas izin allah, dan apa2 saja yg sudah allah izinkan terjadi brrti itulah yang terbaik sesungguhnya utk kita.
Terima kasih atas tulisannya kak. Mengingatkan kembali untuk menambah amal, dan memperbaiki niat. Semoga amal yang telah kita lakukan diterima dan barokah.
allahumma aamiin. ini juga sebagai pengingat diri sendiri kak. hehehe
Alhamdulillah Allah beri aq kekayaannya yg berlimpah rahmat dan nikmat yaitu akal dan hati.
😊👍🏻
MasyaAllah bu ustajah ini mah hehe
Makasih pencerahannya
Moga awak jd kaya hati dan materi dan masuk surga. Amiin
😊👍🏻
Cita-cita semua orang nih. hidup kaya raya dan mati masuk syurga. Tapi realitanya sulit dicapai.
makanya bersyukur kita msh hidup setidaknya masih punya peluang utk ngedapetinnya dan mengusahakannya kak e.hehehe
Sangat inspiratif…. Impian semua orang hidup kaya raya di dunia mati msuk surga.
😊👍🏻
Kl mama kk bilang dulu kan Lance… muda hidup mulia, tua kaya raya, insyaallah wafat masuk surga, haha semua diraup ya, mukmin itu harus ideal tujuan hidupnya. ga boleh setengah2, palagi ga punya goal samsek, hihi
iya kak. tapi ya gitu peletakan dan oenentuan goal tiap org beda2 yakan kak. so, semoga apa yg mnjadi goal2nya kita terpenuhi dan terwujud yakak. aamiin
Kalo inget Ustman, luar biasaaaaa.
Orangnya udah wafat ribuan tahun lalu, namun wakafnya masih terasa dan semakin besar hingga kini. Pantas lah beliau menjadi salah satu sahabat yang dijamin syurga
hooh kak e. masyaAllah tabarakallah
Aamiinn ya Allah.
Semoga awak tidak hanya kaya di dunia, tapi di akhirat juga.
Kata Allah kejarlah akhiratmu maka dunia mu akan mengikut.
Semoga Kita didekatkan kepada Hal Hal demikian..
Suka tulisannya yang kaya itu yang suka berbagi. Karna lebih bahagia memberi ya daripada menerima
Aku Suka tulisannya yang kaya itu yang suka berbagi. Betul sekali karena lebih bahagia memberi ya daripada menerima
Aku jadi ingat sirah nabi dan sahabat2nya yg pernah disampaikan salah satu ust, bahwa org islam itu ya seharusnya jadi kaya, contohnya jg banyak sahabat nabi dan nabi sendiri. Pemahaman mending miskin tp masuk surga itu justru lebih menyesatkan, lebih bagus memang hidup kaya raya mati masuk surga.
Sukaaak deh.. Abdurrahman bin auf banget sih ini…Yang paling penting adalah kemanfaatan kita dirasakan orang banyak ya.
Eh iya, tampilan tulisannya bagus banget lance. Jadi pengen dibisiki gimana cara bikinnya
Saya harus bisa jadi kaya. Di dunia dan di akhirat.
insyaAllah bersedekah ilmu jg bs lewat blog ya kak hihi smoga kak lance dan keluarga diberikan rezeki terus yaaa biar bs banyak bersodaqoh