Hai hoo….
Apa kabar mak? Semoga di kondisi pandemi covid19 (coronavirus deaseas 2019) saat ini, kita tetap bisa saling menguatkan dan saling menebarkan manfaat pada sesama ya mak. Nah… saat ini aku mau berbagi informasi mengenai parenting nih, tapi sebelumnya aku mau kasih tahu bagaimana awal dari penerapan sistem parenting itu sendiri agar kita bisa konsisten sampai akhir melaksanakannya ya mak. Berikut tahapan-tahapan sebelum memulai sistem didikan untuk anak-anak kita ya mak.
Visi & Misi Keluarga
Tahapan yang paling awal sekali adalah menyamakan visi dan misi keluarga. Hal ini harus kita diskusikan dengan pasangan mak. Mau dibawa kemana keluarga yang akan dijalankan ini. Mungkin beberapa akan menganggap hal ini remeh temeh (sesuatu yang tidak perlu dibahas) ya mak. Tetapi ketahuilah bahwa hal ini lah yang akan menentukan seberapa berbobotnya sistem parenting yang akan kita jalankan nantinya. Dan dari hal inilah kita akan punya gambaran tentang nilai dari hasil didikan kita tersebut.
Visi artinya sesuatu yang berada jauh di depan. Artinya Visi adalah tujuan kita. Orientasi waktunya sekitar 20-30 tahun yang akan datang. Kalau visi kita tidak jelas, maka proses berkeluarga jadi tidak jelas nilainya. Apabila tidak diperjelas mengenai visi ini, kehidupan keluarga kita hanya akan berputar pada pemasukan dan aset yang sudah dicapai. Kalau sudah begini, kehidupan berkeluarga akan menjadi suatu hal yang membosankan. Kalau sudah seperti itu, nauzhubillah hal ini akan mengarah pada perpisahan dan perselingkuhan yang lebih banyak dilakukan oleh laki-laki. Jadi visi ini menjadi sangat vital ya mak.
Misi artinya sesuatu yang kita harus lakukan demi mencapai visi-visi yang sudah dibuat di awal. Misi layaknya to do list nya kita yang sewaktu-waktu bisa diperbaiki dan dirubah dengan catatan hal dimasukkan ke dalam to do list tidak melenceng dari tujuan awal bekeluarga.
Bingung menentukan Visi dan Misi Keluarga ???
Mungkin masih banyak dari kita yang bingung bagaimana sebaiknya menentukan visi dan misi keluarga. Nah dari sini kita harus sadar betul kalau kita hanya sekedar makhluk ciptaan Sang Maha Pencipta yang tidak sempurna. Jadi tentulah Dia Sang Maha Pencipta (Allah SWT) sudah tentu pula melengkapi kita dengan tuntunan yang paling baik untuk kita contoh dan teladani agar kita dapat menjalani hari demi hari di kehidupan ini dengan baik. Perlu diingat bahwa hidup kita di dunia hanya sementara dan dunia hanya merupakan tempat transit berikutnya sembari menunggu antrian untuk memasuki alam barzakh dan alam akhirat yang kekal.
Di dunia ini kita punya generik yang utama sesuai dengan apa yang sudah difirmanan sang pencipta di QS 2: 30-33 yaitu kita diciptakan sebagai khalifah di bumi ini yang tidak lain tidak bukan hanya senantiasa untuk beribadah/menyembah Allah. Jika demikian adanya, maka tugas kita sebagai orang tua sebenarnya sangat sederhana yaitu:
Kita wajib menjaga fitrah anak kita dimulai lahir hingga kematiannya kelak.
Apa fitrah anak?
FITRAHNYA ADALAH ISLAM ITU SENDIRI
Jadi jelas ya mak, suka tidak suka, mau tidak mau kalau kita ingin meraih kebenaran dihidup ini, sebaiknya kita ikuti petunjuk dari Sang Maha Benar yaitu Allah SWT. Karena pada hakikatnya seperti yang aku katakan sebelumnya Dia-lah yang Maha Sempurna. Jadi ikutilah semua petunjuknya.
Setelah visi dan misi terbentuk dan sejalan antara sesama pasangan suami-istri, barulah kita lanjut ke langkah-langkah awal kita sebagai orang tua untuk menjalankan sistem parenting sesuai syariat islam di keluarga kita. Berikut tahapan yang perlu diketahui pasangan suami istri yang ingin memberikan sistem parenting sesuai syariat islam pada anak-anaknya:
1. Para suami, menjadi penentu arah perjalanan rumah tangga. Para istri boleh bertanya: mau dibawa kemana rumah tangga ini. Apa GBH RT (garis-garis besar haluan rumah tangga) kita ?
2. Jadilah role model pemegang teguh tauhid, shalih dan cerdas bagi anak-anak kita.
Catatan :
Untuk poin ini kita harus mencari caranya dari Al-qura’an (QS 2 : 151) dan dari keteladanan-keteladaan Rasul, sahabat dan para tabi’in.
Cara menurut alquran yang disampaikan sebelumnya yaitu antara lain:
Membacakan kitab, mensucikan, mengajarkan kitab, mengajarkan hikmah/assunah, dan mengajarkan apa-apa yang belum diketahui anak (misalnya beberapa keterampilan untuk mendukung kehidupannya yaitu Baca Tulis Hitung, aneka bahasa asing, dan keterampilan-keterampilan lain sesuai minta anak guna mendukung kesejahteraan duniawinya).
3.Putuskan bersama pasangan, model edukasi yang seperti apa yang sebaiknya kita lakukan untuk anak-anak kita.
4. Siapkan diri menjadi nara sumber utama pendidikan anak-anak kita terutama di usia 15 tahun pertama kehidupannya.
5. Pilihkan teman yang sholeh untuk anak-anak kita.
6. Pilihkan lingkungan pendidikan yang berisi pendidik-pendidik yang sholih sebagai sumber ilmu dan keberkahan anak-anak kita.
7. Pilihkan lingkungan yang sholeh dan mendukung kesholehan anak-anak kita.
8. Pilih prioritas input ilmu bagi ananda sesuai usia dan kebutuhan tahap tumbuh kembangnya
9 Balut seluruh usaha kita mentarbiyah anak-anak kita dengan doa-doa. Selalu-lah minta pertolongan Allah.
Semoga kelak anak-anak kita menjadi seperti bagaimana yang kita inginkan guna mencapai visi berkeluarga yang sudah kita berdua tentukan di awal bersama pasangan ya mak. Aamiin
SUMBER :
Materi kulwap mengenai Homeschooling yang disampaikan oleh ummi Kurniasari Mulia (ketua Muslimah center, Yayasan Muslimah Indonesia)
15 Comments. Leave new
Setuju banget kak. Lingkungan itu sangat bear pengaruhnya bagi pendidikan anak-anak. Makanya ebisa mungkin pilih tempat tinggal yang punya lingkungan yang baik juga.
iya kak penting. makanya kan anjuran rasul, kita mencarikan lingkungan yang baik untuk keluarga. karena memang pengaruhnya sangat penting dalam tumbuh kembang anak kita.
nikah tuh gak sesederhana itu ya kak. banyak tanggung jwb didalamnya heuuu semakin berattt
iya dek sa. makanya kan pas baru mulai kelas-kelas begini suka bingung, ya aku dulu kemana aja. kenapa gk belajar ini dari awal. duuuuuuh mupeng lah klo liat semangatnya jomblowati2 yang ikutan kulwap2 semacam ini dek sa. hayuk dek berbekal dari sebelum nikah jauh lebih mudah dek ketimbang setelah nikah.
Oo.. ini dari buku Tarbiyatul aulad juga dek sumbernya. Bukunya asyik dibaca. Syukurnya umi mulia meringkasnya menjadi garis besar yang paling pokok.
awak gak punya bukunya bayaaaaa. itulah kak, alhamdulillah kali awak bisa ikutan kulwap ini. makanya awak sarikan disini biar jadi bahan bacaan kalo besok2 nauzhubillah awakk lupa yakan.
Setiap keluarga punya metode parenting ya masing-masing ya kak, yang terpenting kalau saya semua pihak yang terlibat merasa senang tanpa beban
iya memang kak e. makanya kan metode yang dipakai jangan sampai salah yakan kak. soalnya org tua lah yang nantinya berrtanggung jawab atas apa yang diajarkan nya kepada anak-anaknya kelak.
Cara mendidik anak agar saleh/ah dg memberikan kepada mereka ayah atau ibu yg saleh/ah. Dg kata lain saat mencari jodoh yg saleh/ah, di saat itulah sebenarnya kita telah memulai mentarbiyah awlad
nah iya kak bener. tapi ya bukan berarti klo udah terlanjur nikah, nauzhubillah harus pisah krn ternyata dapat yg gak saleh/ah kan ya kak.
Info yg sangat bermanfaat lance, sedari kecil kalau bisa kita sebagai orangtua sudah membentuk prilaku anak menjadi lebih baik dan sopan santun
iya kak iid. awak pun ini tulisan sbg self reminder jg yakan. hehehehe
Dirimu sendiri Lance darling, visi misi pendidikan keluargamu apa kah?
Paten di rangkum di blog
[…] artikel kali ini kita akan membahas mengenai kelanjutan dari sistem parenting ala islam yang pertama. Sering kali kita sebagai manusia bingung bagaimana mengawali tahapan dalam mendidik anak-anak kita […]