“Yumna, makanlah sayang. Sudah 3 hari ini cuma 1 suapan makanan yang masuk nak”, pintaku pada anak keduaku yang saat itu masih berusia 1 tahun 1 bulan. Sudah kurang 1kg berat badan anak keduaku karena muntah dan mencret yang dialaminya selama 3 hari belakangan.
Para mamak pasti tahu apa yang aku rasakan saat itu. Bingung dan cemas juga sedih yang kurasakan waktu itu sangat tidak membantu meredakan diare yang dialami anak ku waktu itu. Sebelumnya anakku tersebut mengalami demam tinggi seharian, tetapi karena aku panik karena sudah 3x minum sanmol suhu tubuhnya tetap masih naik turun. Aku memberikan antibiotik amoxcillin drop pada nya. Di hari ke-3 anakku tidak lagi demam hanya hangat sedikit saja tetapi muntah dan mencretnya malah makin menjadi. Aku langsung berkomunikasi dengan dokter anak yang aku sudah anggap sebagai kakak ku sendiri saat itu. Aku sering menyebutnya sebagai kakak baik hati (semoga kakak dan keluarga diberi kesehatan dan kemudahan selalu di hidup ini, aamiin).
Aku menginformasikan apa yang terjadi pada anak keduaku saat itu yang bergejala diare. Beliau memberitahukan untuk memberikan zinc sirup, oralit, lacto B dan vometa drop apabila anakku masih muntah. Aku langsung memberikan apa yang disarankan kakak baik hati tersebut pada anak keduaku saat itu. Beliau bilang tidak mengapa kalau anakku tidak mau makan, tetapi tetap diberikan susu per-3 jam dan jangan putus untuk memberikan oralit sepanjang hari agar tidak terjadi dehidrasi.
Saat itu di hari ke-3 anakku masih muntah setiap kali diberikan cairan. Baik susu ataupun oralit. Tapi aku tetap berjuang untuk memasukkan cairan dan bubur agar asupan nutrisinya tidak berkurang drastis. Dan juga agar anakku tidak berakhir pergi ke rumah sakit *nauzhubillah. Setiap muntah, aku berikan vometa drop. Zinc sirup aku berikan 1 kali setiap hari per 10ml. Lacto B 3x sehari.
Dengan tidak panik, aku tetap konsisten memberikan zinc dan oralit sampai seminggu. Di hari ke-6 alhamdulillah anakku mulai membaik. Selera makannya sudah mulai membaik masyaAllah. Walau anakku sedang diare, selama sakit anakku masih tetap aktif bermain, sehingga aku tidak perlu membawanya ke rumah sakit.
Untuk ibu-ibu di rumah yang anaknya sedang sakit, tetap optimis kalau semua akan berlalu dengan baik. Begitu juga dengan anak yang sakit. Yang penting tetap fokus untuk kesembuhan anak kita, dan jangan panik ya mak emak sekalian. Kalau anak yang sakit menunjukkan gejala yang mengharuskan kita harus membawanya ke rumah sakit, segera lah mak bawa ke rumah sakit. Apabila anak sakit diare menunjukkan ketidakaktifan dan tidak berkurangnya intensitas muntah dan mencret setelah diberikan obat selama 3 hari, segeralah bawa anak emak ke rumah sakit. Apabila demam tidak berhenti selama 3 hari setelah minum obat, segera periksakan darah anak ke laboratorium klinik. Kakak baik hati menyarankan jangan langsung memberikan antibiotik pada anak sebelum 3 hari mengalami demam dan sebelum ada indikasi adanya infeksi bakteri/virus.
Semoga kita dan semua keluarga kita tetap sehat ya mak. allahumma aamiin…….
17 Comments. Leave new
Semoga bermanfaat bagi ibu-ibu muda.
allahumma aamiin.
Makasi kakak sharingnya
sama-sama dek say.
Tidak panik.
Ini adalah modal awal bagi orang drwasa saat mendampingi anak sakit ya bunda..
Emosi yang terkontrol membantu kita merespon dengan baik sebelum mendampingi ananda pulih..
Oralit salah satu obat yang kita kenal ya untuk mengatasi munmen anak..
Bener banget kak..
Harus optimis sehat dan cepat pulih… Thanks ya kak sharing nya ini sih berguna banget untuk mamak2 kaya awak ini… Yg kadang heboh sendiri kalau anak sakit
iya kak bener. tapi panik juga manusiawi sih ya kan kak. asal jangan panik berkepanjangan ya kak. hehhehe
Sekedar sharing, dulu Syaffa Ammar usia 9 bulan baru makan makanan tambahan diluar susu. Makan bubur baru usia setahun. Entah mempengaruhi entah tidak, sampai skrg usia 14 tahun insyaallah baru mengalami diare 2x. Bahkan alhamdulillah gk pernah mengalami sakit sakit perut. Mungkin ada pengaruhnya Tak terlalu cepat makan nasi.. Gak paham lagi teknologi perkara makanan buat bayi bayi sekarang hehehe
Duh, jangankan anak-anak. Saya aja kadang sering diare. Dudud … memang membuat drop banget ya kan kak. Apalagi sampai muntah gitu, nggak kebayang deh gimana lemasnya si dedek. Semoga kakak dan sekeluarga diberikan kesehatan selalu.
Muntah mencret ini adalah salah satu momok bagi emak-emak karena ngaruh banget buat penurunan BB anak. Pasti turun drastis.
Setelah usai muntah mencret emak seperti ngulang lagi meningkatkan bobot yang hilang saat muntah mencret
Diare ini gak bisa dianggap sepele. badan cepat kekurangan cairan. harus segera di obatai dan betul sekali.. jangan panik!
tq sharingnya
Susah juga ya kak jadi orangtua apalagi kalau anak lagi sakit. Btw makasih kak ilmu parentingnya, jadi belajar lebih awal kalau ntar menghadapi anak yang diare bisa mampir lagi ke sini hehe.
Oralit ini selalu tersedia di rumah. Ya untuk jaga jaga. Bagus sih ini. Tapi aku baru tau kalo bisa dicampur dengan Zinc.
Yes. Jangan dikit-dikit langsung dikasih antibiotik.
Karena antibiotik juga gak bisa menyembuhkan/mematikan virus.
Nah.. sebelum tau sakitnya karena bakteri atau virus baiknya cari tau dulu ya.
Kalo ibu baru biasanya panik kak. Tapi dengan banyak baca tentang kesehatan anak, tingkat kepanikan pelan-pelan bisa menurun. Pada akhirnya bisa fokus pada mencari penyebab dan solusi penyakit yang dialami anak. Semoga tetap sehat ya yumna..
Ada juga dulu tu obat diare anak, botolnya agak besar warna putih, luarnya gambar beruang lucu.
Obat itu harus diminum kan ke anak sebotol itu harus habis dalam satu hari kalo gak salah.
Dan anakku gak pernah mau minum itu. Dicobanya seteguk, habis itu gak mau lagi. Padahal dah dibuka obatnya.
Ada dua kali dia diare di kasi itu.
Terakhir awak kapok.
Alhamdulillahnya, kalo diare, anaknya tak kasi pisang. InsyaAllah diarenya sembuh perlahan.
Anak awak pas balita termasuk yang susah minum obat.
Btw namanya Yumna ya Lance, seperti nama panggilan putri sulungnya bunsis…
pedialit namanya itu kak. sama kayak oralit sih fungsinya. cuma lebih ekonomis yang oralit. hehehehe