Hai ho semua……
Sepertinya sudah lama sekali aku tidak berbagi info dan tulis artikel bermanfaat di blog yang mulai sawangan ini. heheheh…. Nah, kemaren itu kan anak-anak ku sempat terkena virus varicella dong aka. cacar air. Dan semakin mengkhawatirkan lagi, kedua anak ku belum aku vaksin cacar air. Padahal keduanya sudah harus dapat vaksin cacar air. Dan aku belum kasih ke mereka vaksin tersebut. Jangan ditiru ya teman-teman.
Sebenarnya bukan karena aku anti vaksin, tapi pure memang keteledoran ku. Seharusnya sewaktu anak kedua ku lahir, anak pertama ku sudah harus divaksinasi untuk cacar air. Semoga kalian tidak teledor seperti ku ya.
Nah, balik lagi tentang cacar air. Berdasarkan informasi yang ku dapat dari situs resmi www.alodokter.com , cacar air disebabkan oleh virus Varicella zoster, yang mudah menular melalui percikan ludah, serta kontak langsung dengan cairan yang berasal dari ruam. Penyakit ini lebih rentan menyerang anak-anak di bawah usia 12 tahun.
Awalnya, anak pertama ku yang menunjukkan gejalanya. Sebelum mengetahui anakku terkena penyakit cacar air, hari sebelumnya anakku demam. Hanya sehari demam, keesokkan harinya anakku tidak berselera makan. Tidak biasa untuk anakku yang pertama mengalami tidak selera makan kalau tidak ada terjadi sesuatu di rongga mulut ataupun perutnya. Aku langsung memeriksa perut dan rongga mulut.
Terkejutnya aku saat memeriksa rongga mulutnya yang penuh dengan panas dalam. Tidak satu, ataupun dua, lebih dari itu banyaknya panas dalam yang ku lihat di rongga mulutnya.
Setelah memeriksa rongga mulut anakku, aku langsung mengambil ponsel ku dan menghubungi kakak yang baik hati yang bernama kak laily, yang ku kenal sewaktu di bandara internasional Tokyo sewaktu berlibur tahun 2017 lalu ke Jepang. Bukan berlebihan aku memanggilnya dengan sebutan kakak baik hati. Karena di zaman sekarang, sangat jarang ada dokter spesialis yang mau direpotkan dengan pesan dari orang yang bukan dari kerabat dekatnya. Kak laily adalah dokter spesialis anak yang selalu ada dan meresposn saat aku menghubungi beliau dan tanpa biaya sedikitpun, MasyaAllah tabarakallah (semoga kakak dan keluarga sehat wal’afiat ya kak).
Aku langsung memberitahu kepada kak laily yang memang dokter spesialis anak mengenai gejala-gejala yang ditunjukkan oleh anakku. Kak laily langsung menyuruhku untuk memeriksa bagian lengan dan kaki nya kalau-kalau ada benjolan berair. Aku langsung memeriksa bagian yang disuruh kakak laily tersebut dan aku mendapati ada beberapa benjolan disekitar pergelangan kaki bawah anakku.
Selain benjolan yang berair, banyak bintik merah terdapat di telapak kaki anakku. Aku langsung memberitahukan ke kak laily dan mengirimkan foto untuk lebih jelasnya.
Setelah itu, kak laily langsung memberitahukan untuk segera membeli salep Acyclovir 5% dan tablet Acyclovir 200mg. Salep diberikan pada benjolan-benjolan berair yang muncul disekitaran tubuh anakku. Lalu memberikan tablet Acyclovir 200mg dengan pemberian 5x sehari. Kebetulan saat itu anakku yang pertama beratnya 14kg. Lalu memberikan immune booster imunos dan vitamin d3/400IU setiap hari. Dan sebagai tambahan agar radang di rongga mulut tidak begitu perih dirasakan anak, aku memberikan alloclaire semprot maupun oles. Kak laily juga menyarankan untuk tetap memandikan anak tiap hari dengan menggunakan sabun Lactasyd baby.
Segera setelah mengetahui diagnosa kak laily tersebut, aku yang pada saat itu sedang berada di rumah ibuku segera bersiap untuk mengisolasi diri di rumah kami. Dengan meninggalkan anak kedua ku di rumah ibuku, aku berharap tidak ada lagi yang akan mengalami sakit cacar air selain anak pertamaku. Karena pada saat itu keadaannya, ada anak-anak kakakku dua orang dan anak keduaku, juga ibuku yang sudah termasuk ke usia lansia yang belum mengalami gejala cacar air. Dengan berat hati aku meninggalkan anakku kedua di rumah ibuku. Baru 3 hari kami mengisolasi diri secara mandiri di rumahku, ibuku memberitahukan kalau anak keduaku demam. Innalillahi…
Tanpa menunggu lama, aku langsung berkemas untuk berangkat ke rumah ibuku. Sesampainya di rumah ibuku, aku langsung memeriksa rongga mulut anak keduaku. Dan aku juga mendapati ruam pada rongga mulutnya sama seperti yang kudapati pada rongga mulut anak pertamaku di hari pertama aku mengetahuinya terkena cacar air.
Aku langsung mengabari kak laily untuk menanyakan dosis yang diberikan untuk anak keduaku yang saat itu beratnya 10kg. Kak laily memberikan dosis 100mg untuk tablet acyclovir diminum 5x sehari selama 5 hari. Alhamdulillah, di hari ke-5 sakit pada setiap anak ku menunjukkan keadaan yang membaik. *MasyaAllah tabarakallah… semua membaik setelah hari ke-5 dan rencana kami pergi liburan setelah pandemi pun berlangsung dengan baik dan lancar alhamdulillah. Cacar air yang muncul hanya ditempat awal saja tidak melebar dan bahkan tidak bertambah sedikitpun karena setiap kali anak menyentuh cacar air yang ada, saya langsung mengolesi tangannya dengan salep Acyclovir. Agar virus yang tertempel di tangan tidak menyebar ke tubuh-tubuh yang disentuh.
Semoga artikel ini bisa bermanfaat ya buat yang membacanya. Intinya kalau anak sakit, jangan panik. Karena tidak akan menjadi sehat anak kita yang sakit dengan kepanikan kita. Semoga kita, keluarga dan anak-anak kita semua dilindungi Allah dari penyakit-penyakit khususnya penyakit menahun, aamiin. Bagi yang terkena penyakit menahun, semoga Allah mudahkan dan di hitung sebagai penebus dosa kita dan pahala bagi tiap-tiap yang merasakannya. Allahumma aamiin.
26 Comments. Leave new
semoga kita semua sehat2 selalu. setuju, kl ada yg sakit/anak sakit, kita jangan panik. tenang dan ambil langkah terbaik.
hooh bang. bener
Wah ada ya gejala seperti itu pada anak, jadi takut saya sebagai ibu, kudu lebih protect sama kebutuhan tubuh anak2ku nih.
ada kak e. awak aja luarbiasa lah pas lihat mulut anak awak itu. penuh kak panas dalamnya. kasian lah pokoknya
Jadi teringat kak Cheryl pas kena cacar air. Alhamdulillah gak melebar kemana-mana. Cuma di dekat mulut sebiji sama di tangan sebiji.
Seminggu sebelum kena, kami ke Berastagi kayaknya sama anak-anak mba shisca. Anaknya rupanya demam pas pulang dari sana. Akhirnya merembet kemana-mana. Hihi.
Alhamdulillah lagi yang bayi hari itu gak nular.
iya kak. masyaAllah yakan allah maha baik. semoga kita dan anak-anak semua dilindungi dari penyakit-penyakit ya kak khususnya penyakit menahun,
Vaksinasi memang untuk semua penyakit. Jadi jangan fokus pada satu penyakit aja, seperti Covid-19. Dulu waktu kecil pernah disuntik vaksin juga.
Cacar air ini memang sering banget ya kak menyerang anak anak. Kalau ga salah, saat anak anak kena cacar, disuruh mandi cimplukqn itu. Bener ga sih?
Tapi sekarang ada salepnya. Jadi ga panik deh.
wuah awak gak tau malah bang soal dimandiin daun ciplukan. alhamdulillah sekarang udah mudah ya bang insyaAllah dapaetin obat cacar air.
oalahhh baru tau itu cacar air kak hehe dulu kena cacar pas kuliah, gak ada org tua wkwk semoga bisa yaaa buat bisa liburan hehehe
iya dek. semangat dek ku.
Anakku yang pertama vaksinasinya lengkap kap kap, dapat vaksinasi setiap bulan, dari mulai lahir hingga usia 2 tahun.
Nah, adik-adiknya… gak begitu…
Pas pulak pas giliran adek-adeknya, semua vaksinasi harganya bujubune….
Gak sanggup emaknya…
Mudah-mudahan gak kenapa-kenapa la mereka..
Emaknya kudu banyakin sodaqoh biar pada sehat-sehat…
semoga nulisnya konsisten ya lance….
doakan ya kak. hehehehe
wuah iya kak. bener. sodaqoh yakan kak e. patut dicontoh.
Waaaah, baru dapet hadiah juga nih virus varisela zooster. Padahal udah usia 12 tahun dan udah pernah kena juga. Kirain bakal gak kena lagi. Ternyata si Abang ditularkan melalui temannya.
wuah iya kak, bisa kena lagi? waduh. berarti awak vaksin ajalah walau udh pernah kena.
Untung ada kakak dokter baik hati yang gak pelit ya kak. Memang vaksinasi itu perlu supaya tidak mengalami gejala yang parah untuk suatu penyakit. Sehat selalu buat kakak sekeluarga ya.
allahumma aamiin. bener kak wajib lah vaksin demi ikhtiar sehat.
mas Muhammad anak pertama umrin juga sudah pernah cacar air sebelum jadwal vaksinasinya, ketularannya pas ketemu anak yang sakit cacar tapi malah dibawa kemana-mana sama orang tuanya, padahal jauh jaraknya dan hanya sepintas saja. ruam cacar muncul setelah demam 2 hari, harus sabar merawatnya, jangan sampai lupa vaksin ya
iya mba. apa harus ttp vaksin lagi mba walau sudah pernah kenak?
Penyakit cacar air ini bisa ditangani dengan vaksinasi ya, kl gak salah di dokter anak ada tuh brosur imunisasi dan vaksin untuk anak selain imunisasi yg wajib dr bayi ya. Sehat selalu anak2nya ya,, Nice article, Lance… thank youu
iya kak. vaksin varicella namanya. dan termasuk ke vaksin tambahan sih ini memang. sama2 ya kakak
Salah satu ikhtiar sehat ya..
Semoga dengan vaksinasi kita bisa mencegah penyakit yang ada di sekitar kita..
iya kak. setujuh
Kok barengan ni kak? Anak saya di rumah estafet kena cacar air selama 3 minggu ini. Alhamdulillah efeknya nggak terlalu mengkhawatirkan. Cuma bentol-bentol berair dan gatal aja selama seminggu. Kayaknya belum pernah vaksin varicella juga ni.
iya ya kak… qadarallah ya kak. semoga kita dan anak kita semua terlindungi dari penyakit yang menahun ya kak dan selalu dimudahkan dalam keadaan yg sulit ya kak aamiin.