“Mobilnya sudah bisa diambil ya kak lance”, ucap bang Chandra sales toyota di salah satu dealer mobil di kota medan bulan lalu. Rasanya aku semakin grogi mendengar ucapan bang Chandra lewat gawai yang ku pegang saat itu. Grogi bukan karena akan mendapatkan mobil baru, tetapi dikarenakan mobil yang akan ku terima adalah mobil berbahan bakar diesel.
Sejak bisa mengemudi saat aku duduk di kelas 2 SMA tahun 2006 lalu, aku selalu mengemudi kendaraan berbahan bakar gasoline aka. (as known as) bensin. Sekarang di tahun 2021, aku harus membiasakan diri dengan kendaraan berbahan bakar diesel aka. solar.
Perbedaan yang aku rasakan sangat berbeda signifikan. Mulai dari tarikan mesin sampai dari sisi ekonomis antara keduanya. Berikut perbedaan-perbedaan yang mendasar yang kurasakan :
1. Tarikan Mesin
Kendaraan berbahan bakar bensin lebih cepat merespon saat perpindahan tiap gigi pada kendaraan manual. Jadi ku rasa lebih mudah untuk mendahului pengendara lain saat berada di jalan raya. Sedangkan pada kendaraan berbahan bakar solar, akan ada jeda saat perpindahan tiap giginya. Dan apabila mau menurunkan ke gigi terendah, kendaraan harus benar-benar stabil dahulu baru bisa masuk ke gigi terendahnya. Sebaiknya gunakan gigi 2 langsung sebelum mendahului pengendara yang lain di jalan raya. Jangan sedang ingin mendahului pengendara lain, kita baru menurunkan gigi.
2. Bau Kendaraan
Kendaraan berbahan bakar bensin saat dikendarai, tidak terlalu menimbulkan bau yang tidak sedap dihirup. Sedangkan kendaraan yang berbahan bakar solar, sangat tercium bau yang membuat hidung tidak nyaman. Jadi, lebih baik saat berkendara dengan kendaraan berbahan bakar solar semua kaca mobil ditutup sampai tidak ada ruang yang bisa dilalui oleh udara.
3. Faktor ekonomis
Banyak masyarakat yang menganggap mengendarai kendaraan solar lebih murah/ekonomis dibandingkan kendaraan bensin karena harga per liter antara keduanya berbeda sangat jauh. Harga bahan bakar gasoline yaitu pertalite di sumatera utara Rp. 7.850,- sedangkan biosolar harganya Rp. 5.150,-. Tetapi karena mobil pribadi tidak diperbolehkan memakai bahan bakar biosolar di negeri ini, maka harus menggunakan dexlite harganya Rp. 9.700,- atau pertamina dex harganya Rp. 11.350,- .
Dengan begitu aku seharusnya mengeluarkan biaya lebih besar saat mengendarai kendaraan berbahan bakar diesel ketimbang dulu sewaktu mengendarai kendaraan berbahan bakar gasoline.
Masalah ketahanan mesin, aku belum bisa membandingkan keduanya karena aku baru 1 bulan mengendarai kendaraan berbahan diesel. Semoga nanti aku akan mengulas mengenai ketahanan mesin antara kedua kendaraan tersebut.
19 Comments. Leave new
Keren deh Lance SMA udah bisa kendarai mobil.
Awak udah mamak2 pun sepeda motor gak tamat-tamat
Eh iya, ternyata perkiraan ku salah. Lebih hemat paket gasoline ya dibandingkan solar
kalo dibandingkan dengan yg dexlite itu ya iya kak e. hahahhahaa
Intinya kalo bensin lebih cepat panas ya ce.. kalo solar agak lambat. Tapi kalo udah lama lebih stabil dia
Eh artikel ini berlaku untuk matic atau keduanya?
belom nyoba riset kak klo matic dari bensin atau solar. tapi klo matic bensin sih mirip sih kak tarikannya sama bensin manual.
Hati hati dalam berkendara mak Rafa
Jangan ngebut ngebut di jalan yaa ❤
Iya dek gak akan ngebut kalo lagi macet….janji lah kk. hahaha
Cihuy…
Ternyata kk bisa ngendarain mobil ya.
Apapun pilihan bahan bakarnya. Hati-hati berkendara ya kk.
Alhamdulillah kak. siap 86.
Udah punya SIM belum? Alfie udah punya SIM tapi ga bisa menyetir mobil, kak. Hahaha
Btw Mesin Diesel emang lebih baik dari mesin yang pakai Bensin. Soalnya Hemat. Semakin mesin panas, semakin hemat. Dan BBN biodiesel toh
klo dilihat dari harga bahan bakarnya sih bang, sejauh ini malah dibandingkan dexlite, lebih hemat pertalite. klo mesin katanya memang bagusan mesin kendaraan yg berbahan bakar solar
Sebelum ganti ke diesel emang gak survey-survey dulu ce untung ruginya.
Biar gak nyesel gitu….
gak ada riset-riset bayadah kak. cuma pengen ganti ke diesel aja krn ngandalin katanya katanya. hihihi
Berati harus pilih2 dlu lah ya utk isi BBM nya sebelum beli mobil nti,, nice share ya
iya kak e.
keren kak lance! hahah sampe bawa 2 anak pun berani ya bw mobil sendiri wkwkwk. tp emang iya kalo tanjakan solar itu lbh bagus tarikannya wkwkwk cm kadang susah nyari nya di SPBU
hooh dek sa.
Kalau dulu memang memakai mobil bahan bakar diesel memang murah, tapi sekarang gak lagi, bahkan secara perawatan mungkin lebih pricey ya
iyes kak bener. apalagi mesinnya udah turbo kan, gaboleh dikasih solar konon katanya krn bisa merusak mesin turbo nya.
Wuah ditunggu nih kak dengan review ketahanan mesinnya nih. Henny taunya kan kak yang pakai solar itu ya sejenis mobil truk gitu. Rupanya bisa juga mobil pribadi.