Hai semua…..
Yuk ah kita langsung lanjut serba serbi jodoh lanjutan dari serba serbi jodoh part 2 yang lalu. Siapin snack dan perlengkapan lain buat kenyamanan kalian ya gengs…
Nah, sampailah di masa akhir penantian jodoh. Tak berapa lama setelah aku memutuskan untuk pergi liburan, kabar baik itu pun datang. Tepat di hari Jumat sore sebelum ashar di tanggal 23 Februari 2018, salah seorang sepupu ku (eva namanya) yang kebetulan berdomisili di kab.Karo saat itu menelfon ibu ku. Dia menanyakan tentang ku kepada mamak (ibu ku). Spesifiknya ya kalian sudah tahu lah ya, si beliau itu menanyakan tentang apa.
Yup,….
Dia menanyakan apakah aku masih belum punya calon suami saat itu. Mamak langsung menjawab belum saat itu. Hahaha…… Tak perlu lah aku menjelaskan mengapa mamak ku tidak bertanya kepadaku sebelum menjawab pertanyaan itu. Ya sudah la ya, tahu sama tahu ajalah kita. Tipe mamak-mamak batak yang sangat menolak pilihan anak gadisnya terkait jodoh ini. Apalagi dia tahu kalau aku sedang dekat dengan WNA. Dia sangat mewanti-wanti sekali kalau anaknya harus menikah dengan WNA dan harus pergi jauh dari nya. Kebetulan mamak hanya diberikan 2 anak sama Allah dan dengan latarbelakang seorang single parents yang sedari dahulu sudah berjuang bersama anak-anaknya untuk melalui setiap ujian hidup yang datang. Ah sudahlah,… akan sangat panjang kalau aku harus menceritakan perjuangan mamak disini. Semoga sampai ajal menjemput, aku masih diberikan kemudahan dalam berbuat baik kepadanya. (Aamiin).
Setelah mendengar sedikit perbincangan mamak dengan Eva tentang jodoh buat ku, aku terkejut melihat mamak yang sangat senang waktu itu. Seolah tak menyangka kalau mamak bisa sesenang itu, aku pun bertanya kenapa bisa sesenang itu. Mamak menjelaskan kepadaku dengan berkata, “Alhamdulillah nak, semoga dia lah jodoh mu ya. Dia (org yang ingin dijohkan dengan ku itu) orang seperti kita nak”. Aku terkejut dan langsung teringat harapan yang dulu pernah ku ucapkan dibenakku terwujud saat itu (masyaAllah tabarakallah).
Dia seorang lelaki yang dengan segera bisa mendapat izin mamak untuk jadi calon suami ku. Yup,…..Kenapa kali ini menjadi begitu mudah. Mungkin selain karena Allah, ini juga dikarenakan latarbelakang dia yang hampir mirip dengan ku.
Orang dengan suku, ras dan keturunan yang memang dari dulu ibu ku inginkan menjadi suami dari anaknya ini. Aku yang merupakan keturunan dengan keluarga yang belatarbelakang Mandailing-Karo dengan dia, seorang pria dari keluarga berlatar belakang Mandailing-Karo juga. Ayah ku bermarga Karokaro dengan ibu yang bermarga Harahap, juga dia dengan ayah yang bermarga Siregar dan ibu yang bermarga Ginting. Persis sama kan ?
Bukan cuma kalian, aku juga waktu itu sama sekali tak menyangka ada hal sekebetulan itu terjadi di takdir hidup ku. Seolah Allah menjawab ketidakmungkinan yang kurasa saat mengucapkan harapan itu bertahun-tahun yang lalu. Aku masih ingat setiap kata yang ada dibenakku waktu aku menyebutkan untai doa kepada Allah perihal jodoh ini. Doaku saat itu, “Ya Allah mungkin aku akan bisa menikah dengan restu ibu kalau Kau jodohkan aku pada dia yang juga orang batak Mandailing, sama seperti mamak. Tapi kalau boleh aku meminta lagi, tolong jodohkan aku dengan pria mandiling yang juga bisa mengajarkanku adat dan tradisi Karo. Karena aku juga ingin mengetahui dan tahu tentang Karo. Pinomat (kalo kata orang medan) bisa ngomong pakai bahasa Karo pun jadilah ya Allah”.
Ya,….
Begitulah doa aneh yang pernah kuucapkan di benakku dulu.
Aku saat itu heran, kok bisa ya….?
Allah seperti menamparku. Aku sempat meragukan Nya dalam mengatur alur hidup ku. Aku sempat marah pada diriku sendiri dan meragukan akan langkahku yang lebih memilih tidak berpacaran dan menjaga jarak dengan lawan jenis. Aku menyalahkan diriku sendiri waktu itu. Karena dirikulah aku masih belum menikah juga saat itu. Karena ke-radikalan ku mengenai ilmu agama lah yang membuatku sampai saat itu belum juga bisa menikah. Dan dikarenakan hal itulah, mamak juga sering sakit disebabkan selalu memikirkan anak gadisnya yang hampir jadi Perawan Tua (nauzhubillah, tsumma nauzhubillah). Maafkan, kalau kata itu terlalu kasar. Tapi begitulah faktanya kawan. Hampir gila aku memikirkan kata-kata itu dulu. Mungkin memang tidak ada yang pernah berucap seperti itu langsung kepadaku, tapi aku tahu mereka-mereka yang diluar sana sudah menyebut ku dengan istilah itu.
Ah, sudah lah. Tak perlu terlalu membuang waktu dengan perkataan orang. Toh, kalimat-kalimat sumbang seperti “isss kau yang pilih-pilih kali itu” sampai “mungkin memang para lelaki takut untuk jadi pasangan mu karena sangkin independennya kau”, akan tetap bermunculan. Anggap saja mereka-mereka itu menganggap kita orang yang penting dihidupnya.
Seakan Allah SWT mau mengatakan padaku kalau pikiran-pikiran negatif itu semuanya adalah bentuk kesia-sia-an yang kulakukan. Aku sudah melakukan yang sia-sia.Dan perbuatan itu adalah salah. Sama salahnya dengan melakukan pacaran ataupun mendekati lelaki yang bukan mahram dengan tujuan agar nantinya dapat dengan mudah menikah.
Malam hari, masih di hari yang sama tiba-tiba nomer baru pun mengirimkan pesan melalui aplikasi whatss app ke hp ku. Ya ternyata dia yang mengirimiku pesan. Kalimat awalnya ya sama saja seperti pesan pembuka percakapan. Salam dan perkenalan pun terjadi saat itu. Sampai di akhir pembicaraan malam itu, dia tidak juga memberikan sinyal untuk bertemu. Dia menyatakan keminderannya pada ku. Hmmmm,…. baiklah. mungkin memang bukan dia pria tangguh itu, fikirku dalam hati. Aku langsung membalas memberikan pernyataan juga kepadanya. Sedikit banyak beginilah kataku saat itu,
“Kalau saja seluruh pria di muka bumi ini sudah tak lagi menginginkan istri yang baik pendidikan dan latarbelakang dan ekonomi keluarganya, aku berharap jadi wanita miskin yang kemana-mana harus jalan kaki dan tidak pernah sekolah selama hidup”.
Mungkin saat itu dia terkejut setelah membaca pesan singkat sebagai penutup dari ku. Tak lama dari kukirimkan pesan itu padanya, aku yang kesal saat itu membiarkan hp ku begitu saja. Notifikasi terus datang sesaat aku membiarkan hp ku. Akhirnya aku membuka pesannya, dia meminta maaf atas peryataannya yang mengatakan bahwa dia minder kepadaku. Kemudian mood ku langsung berubah seketika. Dari yang kesalnya luarbiasa, geram kalo kata orang Medan, berubah menjadi senang. Bukan karena dia merasa menyesal atas pernyataannya, tetapi karena pesan lucu setelahnya. Semaleman aku tak berhenti tertawa terbahak-bahak karena pesan itu. Sampai mamak ku yang saat itu sudah beristirahat terbangun dan heran mendengar tertawaan ku.
Lelaki itu mengirimku pesan seperti ini,
“Besok ketemu yok? Kira-kira besok, KFC tutup jam berapa ya?”
Aku tertawa terbahak-bahak serasa tak percaya pertanyaan itu bisa terlintas di kepala lelaki dewasa yang sudah tak bocah lagi dan sudah hidup di dunia ini selama hampir 30 tahun itu. Lelaki itu beneran tidak tau jadwal buka tutup gerai makanan terkenal dari Amerika itu atau memang dia tipikal lelaki yang senang memberikan guyonan. Kalau memang itu guyonan, dia benar-benar masuk kedalam tipe lelaki yang ku incar selama ini. ahhahaa. Yup, gimana gak ngincar jodoh yang lucu coba, hidup ini udah berat sodara. Kalau dapat jodoh yang ngomongin berat terus dan pembawaan yang serius terus, mohon maaf sodara-sodara, aku mending sendiri aja deh. hahahha….
Ok, kembali ke laptop.
Nah segera ku membalas pesannya dengan kalimat singkat,
Sore itu kami pun bertemu. Pertemuannya sangat biasa, layaknya orang-orang yang baru bertemu. Aku saat aku sampai di tempat yang sudah kami tentukan semalam, aku menelfon dia. Awalnya aku sudah melihatnya di dalam mobil keluaran jepang berwarna merah metalik. Tetapi walau begitu aku tetap menelfon untuk meyakinkan kembali bahwa itu memang betul dirinya. Ternyata firasat ku benar, dia langsung menoleh sambil mengeluarkan sedikit kepalanya dari jendela mobilnya untuk mencari keberadaan ku yang saat itu juga masih di dalam kendaraan. Ku katakan padanya untuk mengikuti kendaraan yang kukendarai waktu itu, agar aku bisa memarkirkan kendaraanku di tempatku bekerja yang tak jauh dari tempat kami bertemu saat itu. Sesampainya ditempat kerjaku, akupun memesankan pada sekuriti disana dan meminta izin untuk memarkirkan kendaraan ku disana sebentar. Setelah sekuriti mengijinkan, aku pun bergegas menuju mobilnya.
Lelaki itu langsung memberi salam dan aku menjawab salamnya saat aku memasuki kendarannya saat itu. Kami memutuskan untuk makan di salah satu restoran favoritku di daerah jalan imam bonjol Medan. Obrolan kami kala itu tak lepas dari niat untuk mengenal satu sama lain. Dia tak begitu pandai memulai obrolan. Jadi aku selalu memulai obrolan dan mencairkan suasana yang saat itu sangat canggung. Ya gimana gak canggung ya, kami semalam baru saling berkirim pesan, keesokan harinya sudah bertemu. Habis makan, kami pergi ke salah satu departement store di Medan untuk berkeliling sebentar sambil mencari sesuatu yang dicarinya.
Sore pun berganti menjadi malam. Sehabis solat maghrib, kami memutuskan untuk pulang. Sebelum aku dan dia pulang ke rumah masing-masing, dia mengantarkanku ketemat diamana aku parkirkan kendaraanku sebelumnya. Sebelum aku turun, kami sempat berbincang di mobilnya. Dia menanyakan mengenai bagaimana selanjutnya. Aku menjawab insyaAllah aku mau lanjut ke tahap perkenalan selanjutnya. Dia tanya kepadaku apa aku yakin. Dan aku langsung menjawabnya “insyaAllah, iya”. Diapun pulang setelah aku turun dari mobilnya. Malam itu setelah sampai kerumah, keluargaku langsung bertanya kepadaku perihal pertemuan tadi sore. Aku tak menjawab mereka dan langsung ke kamar untuk segera tidur.
Pagi pun tiba, semua anggota keluarga bertanya tentang apa dan bagaimana kejadian semalam. Aku hanya tersenyum dan bilang “Semoga ini jodoh terbaik awak ya, Aamiin”. Hari-hari pun berlalu, tepat seminggu aku berkenalan dengan lelaki itu. Lelaki itu datang mendatangi rumahku dan bertemu mamak. Setelah mengobrol dan mamak ku menjelaskan mengenai anak gadisnya yang paling sulung yaitu aku, mereka pun mengakhiri percakapan dan lelaki itu pulang ke rumahnya yang tidak dekat itu (baca: tigapanah kab.Karo). Semuapun di atur, tepat seminggu setelah dia kerumahku, dia pun mengajak keluarganya mendatangi rumahku untuk melamarku. Ah begitu cepat memang. Tapi begitulah, semua bak mimpi-mimpi yang terwujud berbarengan. MasyaAllah Tabarakallah. Secepat kilat, sampai-sampai sinkansen yang merupakan kendaraan tercepat itu pun kalah dibuat Nya (Mimpi menikah dengan cepat tanpa berpacaran pernah kutuliskan di dokumentasi IG tahun 2017, ya jauh sebelum aku mengenalnya). Ya, Dia sang sutradara terbaik (baca : Allah SWT). Acara resmi prosesi lamaranpun dilakukan pada tanggal 8 April 2018. Dan kamipun menikah pada tanggal 6 Juli 2018.
Kalau boleh aku mengingat kembali, apa-apa saja yang pernah kulakukan perkara menjemput jodoh ini sesuai syariat yang dianjurkan,….ah…kalian bakal lelah membacanya. Karena panjang kali lebar pakek kali tinggi lagilah pokoknya nyeritainnya. Nih dibisikin sedikit nih, eike pernah ikutan punya akun di Mawaddah Indonesia lo.
Kalau boleh mengulang waktu, aku berharap TIDAK akan melakukan hal-hal berikut:
1. Berpacaran karena itu hanya kesia-siaan belaka, tak mengapa kalau di cap kuper atau tidak laku karena pada hakikatnya “emas walau dicampakkan kelumpur tetaplah emas. Akan selalu mulia dan dibutuhkan orang.
2. Bersuuzhon dengan amalan baik sesuai syariat karena Allah tak pernah mengecewakan makhluknya yang bertakwa.
Udah ah,…
Begitulah proses penantianku dalam menunggu jodoh. Akhirnya aku tau bahwa lelaki yang kutunggu-tunggu selama ini adalah bukan ber-kewarganegaraan asing. hehehhe….Alhamdulillah. Selain senang dan bersyukur bisa mendapatkan jodoh saat itu aku juga sangat bersyukur dapat menikah dengan restu dan izin dari mamak dan keluargaku. Alhamdulillah tsumma walhamdulillah….
Doakan ya,
“Semoga Allah selalu jaga rasa di hati kami dan menjadikannya mudah untuk kami berkeluarga yang sakinah, mawaddah, dan warohmah dengan anak keturunan yang soleh dan mereka menjadi qurrotua’yun bukan cuma buat kami (orang tua), tapi juga bagi semesta. Allahumma aamiin…..”
47 Comments. Leave new
Aaaah, akhirnya selesai juga penantian itu yak..
Semoga anak-anak kelak menjadi anak uang sholih dan sholihah.
Yang banyak ya Lance..
Biar rame ♥
Allahumma aamiin. hehehe
jangan males kalilah ngetik, masih bisa dipanjangin itu ceritanya. ungkapan dan ekspresinya juga tidak detail. contohnya bisa dibuat seperti "pada saat pertama kutatap matanya, aku melihat bayangan diriku melahirkan anaknya"…dan lain lain
Kwkwkwkkwkwkw kasihkan sequelmu Lance…
owalah jodohku jodohku. hahahha…..
tunggu yey sequelnya.
uwaw keren
alhamdulillah lumayan dimudahkan sama Allah
dikabulkan pula penantiannya
makasih sudah menginspirasi ya kak~
masyaAllah tabarakallah….
terima asih kembali kak. semoga bisa terus menginspirasi.
Betul tu lance, yg humoris tu penting.
Aku pernah dipdkt-in sama cowok yg setiap nelp ngomongin penderitaannya melulu..
Awalnya awak simpati, lama2 jadi axis kwkwkwkwkwk
hahahha. kk bayangin aja la, sempat awak nikah sama tipikal anak itebeh yang bawaannya mau ngomongin teori fisika kuantum aja kak. doh, apa gak pengen nabok in kepala nya aja awak. hahahah
Alhamdulillah.. akhirnya semua berakhir dengan indah ya, Mbak.
Perjalanan panjang yang memang melelahkan, semua terbayarkan. Tidak perlu juga jauh-jauh nikahnya dengan bule, Mbak. Nanti Mamak sedih ditinggal anaknya ke laur negeri hahaha.
Selamat, Mbak Rose, Terus bahagia…
wuah si mas tau binggo alasan mamakku knp gak izinin aku sama bule. hahahha.
MasyaAllah Mbak, alhamdulillah ya, semoga bisa menjadi keluarga yg sakinah, mawaddah warahmah hattal akhiroh, amin.
Jika Ibu udah ridho, Allah pun juga mempermudah jalannya ya mbak, terharu aku bacanya. Makasih untuk sharingnya, Mbak ^_^
allahumma aamiin. jazakillah khoir mba buat doanya.
Eaakkk,,, happy ending juga ya kak lanceee… wkwk.. Dah, buat lah jadi buku 😀
hahha. belom dapat seponsor kak e. nantilah ya dipikirkan. hahaha
Jodoh memang misteri ilahi … yang kita kejar nggak ketangkep, eh giliran yang nggak kita kejar mendekat. Semoga SAMARA ya, Kak. Niatin ibadah supaya jalannya lapang.
allahumma aamiin. makasih ya bang jazakallah khoir buat doanya.
manis, akupun senyum2 baca ini. Oh iya kak, suku batak emang ada cocok2an marga gitu ya buat perjodohan? Suku jawa kalo soal perjodohan biasanya arah rumah dan weton
di semua tradisi bakal ada bang. Sebenarnya kalau di keluarga kami tidak ada kewajiban sih mas harus sama orang batak juga, cuma karena menikah itu bukan hanya tentang dua org saja melainkan tentang dua keluarga yang bersatu jadi alangkah lebih mudah kalau bersanding dengan tradisi yang sama/mirip. Begitu sebenarnya pemikiran ibu saya mas. hahaha.
Emang ribet ya kalau bicara pernikahan, karena kita disini bukan cuma dua orang yang repot tapi sak keluarga besar turut sumbang saran wkkkk
Bener kak. emng begitulah pernikahan. hehehe
Alhamdulillah telah Allah pasangkan dengan jodoh pilihan-Nya. Banyak bersyukur, menjaga amanah dari Allahz menikmati hari demi hari menjadi istri dan ibu yang salehah. Insyaallah selalu menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Aamiin. Semangat yaa Lance
Allahumma aamiin. jazakillah khoir kak.
Jodoh… Oh jodoh…
Memang tak bisa diterka oleh siapapun itu.
Mendengar cerita mba,aku pun ikut tertawa dan hanyut terbawa suasana.
Karena ya tau sendiri kan ya, kalau bicara soal jodoh itu, si emak-emak selalu menanyakan kepada kita "Kapan"
Dan sebagai anak hanya melongo tak tau mau jawab apa.
Hampir sama cerita mba dan perempuan kebanyakan lainnya, Alhamdulillah saya mendapat jodoh yang direstui orang tua dan diridhoi Allah SWT.
hehehhe iya mba. memang jodoh itu kisahnya tiada akhir.
Alhamdulillahh.. samawa ya kakk,, sampe kakek nenek 😍 pengen ih suatu saat nanti juga bisa cerita di blog sendiri, kisah bertemu jodohku hehehe
Allahumma aamiin. jazakillah khoir kak buat doanya.
Baca postingan ini aku jadi ingat pertemuan dengan istri untuk pertama kali setelah ngobrol di wa beberapa bulan. Yang aku yakini kalau sudah berjodoh pasti Allah akan memudahkan jalannya.
bener bang. klo allah sudah jodohkan, bakal mudah dan lempeng jalannya.
Perkara menjemput jodoh ini cerita kedua yang aku baca dari blog kak lance. Seru ya Allah sebaik-baik pengatur kehidupan. Ketika mendekat kepada Allah, Allah akan mendekatkan dunia kepada hambaNya. InsyaaAllah
Jazaakillahu khoir sudah menginspirasi
iya kak, emang ceritain ttg jodoh ini gak akan ada kata basi nya ya kak.
Harapan Mamak, anaknya menikah dengan WNA, apakah lazim di sana? Jujur, jadi ingin tahu. Bukan apa-apa… Penasaran saja.
Ikut senang, meski tak sesuai harapan Mamak, tapi pasti yang terbaik ya.
harapan mamak anaknya menikah dengan WNI mba bukan WNA. mungkin mba nya pas baca keskip kata "tidak" nya.
Jodoh oh jodoh, tapi firasat ibu emang suka bener kok mbak. Biasanya kalau ibu gak sreg sama yg deket sama anaknya, jalannya susah. Kalau dipaksain pun blm tentu bahagia. Tapi kalau ibu suka, yg gak mungkin pun terasa mulus prosesnya.
iya bener mba. ah memang kisah jodoh ini tidak pernah ada habisnya untuk diobrolin ya mba
aamiin aamiin ya robbal alamin
aku ikutan senyam senyum baca nya
memang rencana allah selalu indah ya kak, kalau sudah jodohnya pasti bertemu
senang kali hati mamak nya pasti ya kak , ridho seorang mamak yang paling utama
tul kak e. Memang ketika kita masih menjadi anak, teruslah menaati semua perkataaan orang tua (selama masih dikoridor syariat). Ntar udah nikah, perempuan sudah tidak berkewajiban lagi menaati keduanya karena tanggung jawab atas kita sudah berpindah ke suami.
Cerita penantian yang menarik. Masha Allah. Semoga aku memiliki kisah sendiri yang juga menarik perihal bertemu jodoh Ya Rabb. Aamiin.
allahumma aamiin. semoga disegerakan dan bisa berbagi pengalaman juga ya kak perihal jodohnya.
Akhirnya setelah perjalanan panjang bertemu juga dengan jodoh yang sebenarnya ya ce ^^
hooh kak di. Alhamdulillah.
Doakan jomblo ini ya kak lanceee 😍
Mudah-mudahan indah, aku juga udha lama ninggalin pacar pacaran itu, berasa dosa hikz
Semoga disegerakan Allah kisah indah bertemu jodohnya ya dek. aamiin
Jodoh oh jodoh. Dah cucok kak buatkan jd buku aja xD
Aih jodoh, jd ingat masa pacaran dgn suami, putus nyambung lama setahun lebih, eh akhirnya married juga, jodoh memang luar biasa perjalanannya
ce….ini rupanya lanjutannya ya..ish koq jadi ikit terharu bacanya, mulai senyum sendiri n berkaca2 mata ini..masyaallah tabarakallah ya cee
Ah, kalau diingat-ingat kak memang Allah itu ah….susah ngegambarinnya kak krn sangkin sempurnanya. MasyaAllah tabarakallah lah kak e.