Mengubah bangsa perlu dimulai dari yang paling dasar, yaitu mendidik anak usia dini. Untuk itu pendidikan yang kita beri kepada anak memerlukan bonding. Kenapa bonding itu penting? Jawabannya sebagai berikut:
1. Agar menumbuhkan rasa cinta anak pada orang tua
2. Agar orang tua dan anak bisa nyambung dalam berkomunikasi
3. Agar anak bisa diberikan arahan
4. Agar anak selalu ingat dengan orang tua sepanjang masa
5. Agar anak terikat dunia-akhirat dengan orang tua begitu juga sebaliknya
Banyak orang tua yang sibuk bekerja buat anaknya, padahal sama sekali tidak berbekas apa-apa di hati anaknya. Hal yang harus dihindari orang tua adalah :
Jangan pernah membanding-bandingkan anak yang satu dengan yang lain dan jangan terlalu cerewet.
Karena tegas bukan berarti harus kasar.
Banyak sekali orang tua yang mengalami trauma pengasuhan. Tapi yang berpendidikan/punya ilmu akan memutus rantai trauma tersebut karena menjadi berilmu dapat menjadikan kita bisa mengelola energi negatif kembali menjadi energi positif.
Membangun bonding atau kelekatan dengan anak bisa dilakukan dengan cara-cara seperti:
1. Dengan seni bertanya
2. Dengan menjurnal
3. Dengan Recalling keluarga
SENI BERTANYA
Seni bertanya ini dibangun atas dasar 4 prinsip yaitu prinsip :
1. Aware/khawatir dengan kelekatan anak. Jangan sampai saat anak ada kita cuekin, eh saat anak pergi baru dicari.
2. Masih berantem? Masih Miss Communication?
3. Saat anak memanggil kita artinya mereka percaya pada kita. Jangan biarkan anak kita lebih nyaman berada di dekat orang lain ketimbang berada di dekat kita.
4. Mengurangi asumsi, Memperbanyak klarifikasi saat anak main dan hatinya sedang bahagia. Karena saat itu otak anak sedang terbuka sehingga mudah menerima dan memahami informasi.
Saat anak tantrum, usahakan jangan memberikan input-an/masukan karena sistem kerja otaknya sedang tertutup. Pastikan setiap anak sedang main, kita selalu mengawasi. Tidak harus selalu mendampingi karena ada masanya anak hanya ingin dipantau dari jarak jauh. Untuk itu, selalu ajarkan anak untuk melaporkan apapun yang dilakukannya saat kita tidak mendampinginya.
Seni bertanya dibagi atas 2 cara yaitu seni bertanya langsung dan tidak langsung. Lah begimana caranya?
BERTANYA SECARA TIDAK LANGSUNG
Lakukan aksi 20 detik pada anak yaitu beri pelukan 20 detik (dengan mengusap-usap sepanjang tulang belakangnya) dan beri tatapan 20 detik (dengan memastikan kalau anak bisa fokus atau tidak). Apabila anak kehilangan/tidak bisa fokus maka kemungkinan besar anak tersebut punya masalah atau bisa jadi karena kecanduan gadget nauzhubillahimindzalik.
Jadikan kegiatan aksi 20 detik ini jadi semacam permainan (contoh: Ayo hitung ya peluk/tatap 20 detik, mulai ! ). Kalau untuk anak remaja, kegiatan ini juga bisa dilakukan dengan mengimprovisasinya sedikit. Misal saat memeluk kita bisa sampaikan kalau kita mau berbagi energi positif atau sebaliknya. Peluk mereka dari arah samping untuk anak remaja/dewasa dengan tetap mempertahankan fokus pada mata. Karena anak yang bisa fokus adalah ciri anak yang punya konsep diri yang kuat.
Buat MOOD METER (Sekarang sedang merasakan apa? Senang? Sedih? Marah? Frustasi? Terkejut? Atau baik-baik saja?) di rumah. Bisa ditempel di kulkas atau dinding pokoknya tempat-tempat yang sering dan mudah dijangkau anak. Lakukan evaluasi 2x yaitu saat pagi (memulai hari) dan malam (setelah menyelesaikan semua kegiatan di hari tsb). Hal ini dapat membantu anak mengenal semua rasa yang sedang dirasakannya. Apabila anak tidak mengenal rasa, maka dia tidak akan tahu bagaimana meng-handle perasaannya.
Upayakan selalu mencari tahu kata kunci “kesenangan” anak kita. Sehingga dikemudian hari saat anak sulit dikendalikan/tantrum, kita bisa menganalogikan/mengaitkannya dengan kata kunci kesenangannya tersebut.Untuk anak remaja yang sedang sulit dikendalikan, orang tua bisa menaklukannya dengan logika dan argumen.
BERTANYA LANGSUNG
Untuk seni bertanya secara langsung, semua dari kita sudah tahu bagaimana cara melakukannya. Cukup dengan memberikan kalimat tanya yang sesuai. Jenis pertanyaan dapat membantu kita dalam melakukan seni bertanya secara langsung ini. Jenis-jenis pertanyaan yang dapat dipakai yaitu:
a. Konvergen
Dimana jawaban hanya 1 dari 2 pilihan ya atau tidak.
b. Divergen
Dimana memakai kata “bagaimana” kita bisa memotivasi anak untuk menjawab secara lebih terbuka
c. Faktual
Dimana jawaban dari pertanyaan ini adalah pasti atau ilmiah
d. Evaluatif
Dimana jawaban dari pertanyaan ini akan beruntun seperti layaknya kalimat deskripsi.
Dengan memvariasikan 4 jenis pertanyaan tersebut, kita akan tahu apa isi kepala anak kita.
Untuk anak usia remaja/dewasa kita bisa memberikan 3 jenis pertanyaan ini: Pertanyaan jurnalistik (5W, 1H), pertanyaan indrawi (melibatkan pancaindera) dan pertanyaan psikologis (melibatkan otak dan otot utnuk membuat anak bisa berfikir dan menimbang). Menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai konteks dan dilakukan saat anak sedang merasakan Good Mood. Pentingnya memancing anak untuk mencari solusi dengan menanyakan “kamu punya ide apa? Ayo utarakan, mama ingin tahu”.
Dengan melakukan ini semua, orang tua sudah melakukan tahapan bonding pertama pada anak-anaknya.
Sumber :
Tulisan catatan resti dengan judul yang sama.
1 Comment. Leave new
sangat bermanfaat, senang bisa berkunjung di sini.