Hai para makzen (mak emak netizen), gimana nih menyambut libur panjang? Eitz, jangan pada gabut ya buat nemenin anak-anak di rumah waktu liburan panjang ini.
Hayo, siapa nih diantaryang suka banget menghabiskan waktu sama anak di dapur? Atau malah gak suka diganggu saat masak sama anaknya?
Aku sendiri adakalanya quality time di dapur bareng anak. Ternyata ada banyak loh manfaat yang didapat ketika anak ikut di dapur beraktivitas bersama kita.
Manfaat anak ikut terlibat di dapur
1. Bonding antara ibu dan anak
Bersama di dapur, anak belajar dan menghabiskan waktu bersama ibu membuat ikatan antara ibu anak anak terjalin baik. Dalam kegiatan memasak ada berbagai macam aktivitas yang membuat anak merasa dekat dengan ibunya. Ketika kegiatan memasak, anak dan ibu melakukan aktivitas secara bersamaan. Dalam hal ini, rasa gotong royong yaitu saling membantu antara ibu dan anak akan terbina. Karena hal inilah bonding antara ibu dan anak akan semakin erat satu sama lain.
2. Mengenalkan aneka bahan masakan
Ibu dapat mengenalkan pada anak aneka bahan masakan yang akan di olah menjadi makanan. Dengan begitu anak akan tahu beda antara sayur dan buah. Anak pun bisa mengetahui nama-nama aneka sayur yang kita masak.
3. Kepercayaan diri anak
Ketika anak melihat ibunya memasak dan diberi kesempatan untuk mencoba melakukannya sendiri dengan pengawasan oleh ibunya, si anak diberi kepercayaan atas kegiatan yang dilakukannya di dapur bersama ibu. Ini memupuk rasa percaya diri pada anak bahwa ia bukan saja sudah besar tapi juga menandai bahwa ia juga punya skill untuk melakukan sesuatu yang persis dilakukan ibunya.
4. Melatih kemandirian
Masak adalah skill dasar bertahan hidup. Baik anak laki-laki maupun anak perempuan. Makanya Saya selalu melibatkan anak laki-laki pun untuk memasak. Terkadang si Abang mengaduk gulai/sop yang sedang saya masak dan si Adik saya izinkan membersihkan piring kotor di washtafel.
Hal ini saya lakukan agar nantinya bukannya hanya si Adik yang bisa dan lihai memasak, tetapi si Abang juga diharapkan tidak memiliki jiwa patriarki dalam berumahtangga dimana merasa bahwa masak adalah kewajiban istri. Namun kegiatan rumahtangga adalah atas dasar tanggung jawab bersama.
Untuk anak yang masih kecil mungkin kegiatan memasak membuat khawatir ya Makzen. Jangan khawatir. Yuk, kenalan dulu sama Culinaryschools.Org
Culinaryschools.org
Culinaryschools adalah situs terbesar karir dan pendidikan yang berhubungan dengan masak-memasak alias chef. Namun tidak terbatas di situ saja.
Ada banyak fitur yang bisa kalian cobain Mak. Misalnya untuk mengetahui apakah berat badan kalian itu sudah proporsional atau belum.
Kalian bisa membuka di https://www.culinaryschools.org/blog/body-fat-calculator/ disini bisa hitung berapa kandungan lemak dalam tubuh kita loh makzen berdasarkan berat badan dan tinggi badan kita.
Itu aja? Eh eh eh, ya gak itu aja donk ya. Ada banyak fitur lainnya. Bahkan yang paling menarik buat anak yang masih kecil bila takut dilibatkan ke dapur tapi pengen anak mengenal berbagai masakan atau bahan masak bisa banget main game di culinaryschool.org
Game yang disuka anak Emak
1. https://www.culinaryschools.org/kids-games/can-i-eat-it/
Ini game asyik banget buat anak yang masih TK. Game yang mengasah anak untuk tau apakah benda tersebut edible atau tidak. Tampilan gamenya pun menarik. Anak bisa tau banyak tentang beberapa jenis masakan.
2. https://www.culinaryschools.org/kids-games/bento-box/
Siapa yang suka buatin anaknya bento? Nah ini kesempatan buat si anak untuk tau apa aja isi bento dan juga bagaimana cara menyusun bento biar punya tampilan menarik.
Game susun atau puzzle bento ini cukup menarik buat dimainin oleh anak. Bisa main bareng bersama anak juga biar makin lengket bonding antara ibu dan anak.
3. https://www.culinaryschools.org/kids-games/find-pair/
Game yang satu ini cukup mengesankan buat anak. Anak disuruh memilih pasangan dari sebuah benda. Melatih motorik dan juga kejelian mata. Bagus buat anak yang masih butuh rangsangan sensori. Masih banyak lagi game yang bisa kita temukan buat anak kita. Yang pasti game nya jauh dari kekerasan. Tapi ingat, jangan lupa batasi waktu bermain game pada anak ya Makzen. Jangan sampai anak malah kebablasan main sama gadgetnya. Anak-anak tetap butuh kita sebagai teman bermainnya.