Hai hai hai….., tentu semua pada bingung dan masih bertanya-tanya mengenai tulisan dengan judul agak berat di atas kan?
Well sebenarnya saya awalnya juga bingung mengenai financial technology “FinTech” itu apa. Ya wajarlah karena memang basic saya yang bukan dari bidang ekonomi. Mungkin teman-teman sekalian juga bingung karena sama dengan saya, latarbelakang pendidikan teman-teman bukan dari bidang ekonomi.
Baiklah, sebelum kita membahas materi tentang fintech dan regulasinya di Indonesia itu bagaimana, saya akan kasih tau dulu keteman-teman semua saya dapat info fintech ini dari mana ya.
Waktu itu,
hujan rintik-rintik…. (mohon maaf, seketika teringat tembang lawas).
Oke, kita lanjut ya…..!
Kegiatan mengenai fintech ini diselenggarakan di Medan untuk pertama kalinya oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan tim pelaksananya dari Direktorat Perekonomian dan Kemaritiman. Adapun penanggung jawab kegiatan tersebut dan sekaligus yang membuka kegiatan tsb adalah ibu Septriana Tangkary selaku Direktur Informasi dan Komunikasi bidang Perekonomian dan Maritim Republik Indonesia. Banyak mahasiswa dan blogger yang dianggap “Milenial” medan diundang dalam kegiatan ini dan Komunitas Bloggercrony sebagai fasilitatornya.
Kegiatan ini dikenal sebagai “Pojok Literasi” dikarenakan kegiatan ini merupakan kegiatan penambahan wawasan/informasi bagi masyarakat khususnya kaum milenial. Tujuannya untuk mengedukasi publik. Kegiatan ini adalah salah satu upaya pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatik Republik Indonesia dalam pengaktifan kembali Governance Public Relations(GPR). Peran GPR ini bertujuan untuk mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas kementerian dan lembaga negara bahkan Pemerintah Daerah untuk berkomunikasi secara terintegrasi. Nah, Pojok literasi ini adalah salah satu tugas GPR tersebut. Pembicara yang diundang kala itu yang menjadi pembicara tentang program pemerintah ini adalah ibu Niken Widiastuti selaku Sekretaris Jenderal KOMINFO.
Beruntungnya saya dan teman-teman yang di Medan dibandingkan dengan teman-teman yang lain diluar medan karena kami bisa mendapatkan kesempatan pertama untuk mengikuti pojok literasi ini.
Kalau begitu, sekarang kita mulai bahas mengenai fintech ya. Materi tentang Fintech ini disampaikan oleh perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu ibu Sondang Martha Samosir selaku Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK. Ayo dikumpulin segala snack dan atur backsound untuk mulai membaca materi yang agak berat kali ini.
Yuk yak yuuuuuuuk !
Apa itu fintech ?
Fintech adalah singkatan dari financial technology yang berarti layanan jasa keuangan berbasis teknologi informasi (seluruh gadget yang terhubung dengan internet).
Jasa keuangan yang dimaksud yaitu:
• Pembayaran (Payment)
Seperti :
-Card Payment
-POS Payment
-E-Money
-Transfer
-Remittances
-E-wallet
• Pendanaan (Funding)
Seperti :
-Loan-based Crowd Funding
(Fintech P2P Lending)
-Equity-based Crowd Funding
-Social based Crowd Funding
• Perbankan (Digital Banking)
Seperti :
-Consumer and Commercial Banking
-Banking Infrastructure
Capital Market
-E-Brokerage
-E-Mutual Funds Trading
-Dark Pools Trading
• Pasar Modal (Capital Market)
• Perasuransian (Insurtech)
Seperti :
-Agent
-Brokerage
• Jasa Pendukung Lainnya (Support Fintech) Jasa pendukung ini terbagi menjadi basic dan juga advance enabler.
-Basic Enabler
Seperti :
• E-KYC
• Digital Signature
• Security System
• Audit Trail & Recovery
-Advance Enabler
Seperti :
• Credit Information & Scoring
• Big Data Analysis
• Robo Advisor
• Artificial Intelligence (AI)
• Blockchain
Nah, karena sudah banyaknya Fintech di Indonesia yang bermunculan dikarenakan mudahnya masyarakat indonesia terutama para milenial Indonesiauntuk mendapatkan informasi dengan internet maka pemerintah Indonesia membuat Fintech ini aman sebagai instrumen investasi bagi masyarakat Indonesia. Pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyusun pengaturan terkait usaha Fintech dan perlindungan konsumennya dengan peraturan-peraturan di bawah ini:
Fintech yang berkaitan dengan OJK dikenal dengan nama Fintech Lending. Saat ini terdapat 99 perusahan Fintech Lending yang berizin dan terdaftar di OJK. Bagi konsumen yang ingin mengecek daftar terkait fintech lending yang terdaftar di OJK, dapat menghubungi aduan content di WEB KOMINFO.
Salah satu Fintech Lending yang sudah terdaftar di OJK adalah Finansialku. CEO dari Finansialku juga menjadi salah satu pembicara pada kegiatan pojok literasi di Medan waktu itu. Dia adalah Melvin Mumpuni.
Melvin berbagi sedikit pengalamannya dalam membangun Fintech Lendingnya tersebut. Awalnya beliau juga adalah merupakan blogger (content creator). Melvin menegaskan bahwa para milenial indonesia saat ini dapat menjadi content creator dikarenakan kemudahan masyarakat Indonesia untuk mendapatkan informasi melalui internet.
Melvin juga bercerita sedikit tentang bagaimana ia mengawali karirnya sampai sekarang dapat menjadi CEO Fintech satu-satunya di Indonesia yang berhasil. Mulai dari tahun 2014 yang hanya dapat meraup 2 viewers saja sampai tahun 2018 jumlah viewersnya mencapai 1 juta lebih. Semua itu dicapai dengan kerjakeras dan kesabaran Melvin dan rekannya. Satu catatan penting dari Melvin yaitu Content Creator wajib mendukung program pemerintah dan literasi keuangan.
Berikut sedikit dokumentasi yang diambil saat kegiatan Pojok Literasi di Medan berlangsung.
Gambar. Venue Pojok Literasi di Medan, Cafe Potret
Gambar. Para pembicara Pojok Literasi (kanan ke kiri)
: Ibu Sondang, Ibu Niken, Melvin Mumpuni, Wardah dari Blogger Crony
: Ibu Sondang, Ibu Niken, Melvin Mumpuni, Wardah dari Blogger Crony
Gambar. All Participants pada Pojok Literasi Medan
Gambar. Blogger SUMUT didepan deklarasi atas
Tandatangan seluruh Agen Literasi yang hadir.
Tandatangan seluruh Agen Literasi yang hadir.
PENUTUP :
Akhir dari kegiatan ini adalah deklarasi Agen Literasi yang dilakukan oleh seluruh peserta dengan melakukan pembubuhan tanda tangan sebagai deklarasi agen literasi yang melibatkan seluruh milenial ( blogger dan mahasiswa ) yang hadir selaku peserta pojok literasi yang diadakan tersebut.
Baiklah, sekian buat review kegiatan keren di medan kali ini. Selamat membaca dan salam LITERASI……
19 Comments. Leave new
Saya jadi membayangkan jika urusan2 keungan kita yg berkaitan dengan bank sudah dicover oleh digital banking. Di satu sisi jd lebih mudah dan anti ribet, nggk perlu antri2an kalau mau ke teller. Di sisi lain pekerjaan2 yg berkaitan pasti tidak dibutuhkan lagi. Tp ya mau bagaimana, literasi fintech ini harus segera digalakkan krn kita tidak bisa menghindarinya
yup. teknologi memang seperti 2 sisi mata pisau. Tergantung pisaunya dipegang sama yang baik atau tidak. pengurangan lowongan pekerjaan mau tidak mau akan terjadi. semoga pemerintah bisa dengan bijak mengatasi keburukan-keburukan yang terjadi nanti ya bang.
Intinya pande2 nyimpan uang di bank yg sudah terjamin OJK yahaha
Salam literasi juga 🙂 mudah2an acara pojok literasi ini selalu diadakan setiap tahunnya ya agar banyak org yg semakin melek sama fintech
aamiin. semoga kalau ada lagi, kegiatannya beneran menjelaskan materi dengan lengkap ya kak. karena menurut awak yang kemaren itu kurang lengkap dan cenderung terburu-buru dengan waktu.
Aku juga ikut acaranya, sebelumnya saya pikir Fintech itu sebatas pinjaman online, karena banyak kasus berseliweran di media online, setelah ikut, ternyata cakupan Fintech itu luas
iya kak. tapi ya gitu, awak yang bukan dari bidang ekonomi agak belum jelas kak. alhamdulillah terbantu dengan materi yang dikirim via email. hehehe.
Kereeeen.
Sayang kemarin gak bisa ikutan, hiksss
iya kak. acaranya ok. apalagi banyak makanan. hehehee
Wah kita foto bareng kak 😍😁
eh iya kak e….hehhee
Banyak ilmu yang bisa didapat dari acara ini namun sayang, aku ga bis hadir.
Tujuannya bisa cahsless ya kayaknya kak
iya bang. cashless. beneran semuanya udh di cover sama akun digitalnya kita yang terhubung ke fintech lending bang.
berat pembahasan ttg fintech ini hahaha.. gk pinter aq komrn banyak..tp cukup jd ilmu tambahan kak hahahhaa
iya kak e. hehhee
Rame kali ya kan acaranya
sampe lt.2 cafenya keisi ya kan bang. lumayan seru sih.
Makasih paparan acara keren kemarin. Sayang saye tak bisa berhadir
iya kak e. sayang lah dilewatin acaranya.