Perubahan Iklim
Baru-baru ini peneliti sumber daya lingkungan dari Stanford University,
Marshall Burke menghitung nyawa masyarakat yang selamat dari pengurangan polusi udara dikarenakan pengurangan aktivitas di Cina selama masa pandemi penularan COVID-19 (Coronavirus Deasease-19) yang terjadi sejak akhir tahun 2019. Hasil perhitungannya adalah pengurangan polusi udara menyelamatkan 4.000 anak di bawah 5 tahun dan 73.000 orang dewasa di atas 70 tahun. Angka ini signifikan jauh lebih tinggi dibanding jumlah kematian global yang diakibatkan oleh COVID-19 sampai pada saat ini.
Sungguh luar biasa, jumlah kematian dan hilangnya harapan hidup dari dampak perubahan iklim khususnya karena polusi udara menyaingi efek kematian yang timbul karena merokok tembakau dan penyebab kematian lainnya khususnya COVID-19. Burke juga menyatakan bahwa kematian yang disebabkan perubahan iklim ini angkanya melebihi kematian yang disebabkan penyakit malaria dengan faktor 19, HIV/AIDS dengan faktor 9, alkohol dengan faktor 45, dan penyalahgunaan narkoba dengan faktor 60. Jadi, dapat disimpulkan dampak dari perubahan iklim benar-benar menjadi penyebab kematian tertinggi.
Perubahan iklim terjadi secara global tetapi dampak yang dirasakan bervariasi secara lokal. Indikasi dari perubahan iklim tersebut yakni adanya perubahan pola dan intensitas berbagai parameter iklim yaitu :
Suhu Udara
curah hujan
angin
kelembaban
tutupan awan
penguapan
Menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) pada tahun 2007, perubahan iklim global yang disebabkan oleh peningkatan gas rumah kaca (GRK) merupakan salah satu masalah lingkungan yang utama di abad 21. Emisi yang dihasilkan oleh aktivitas manusia meningkatkan konsentrasi GRK di atmosfer, ini mengakibatkan pemanasan permukaan bumi. Dalam kurun waktu 100 tahun terakhir suhu permukaan rata-rata global telah meningkat sekitar 0.6oC ± 0.2oC. Pemanasan global membawa dampak pada keadaan permukaan bumi dan atmosfer. Di permukaan bumi, intensitas serta durasi kekeringan meningkat karena evaporasi yang terjadi saat ini lebih besar. Sedangkan di atmosfer, daya menahan air yang meningkat hingga 7% setiap pemanasan 1oC menyebabkan badai, hujan badai, hujan ekstra tropis, badai salju, atau siklon tropis. Pemanasan global, yang menyebabkan terjadinya fenomena alam seperti El niño Southern Oscilation (ENSO) diprediksikan berdampak negatif pada sumber daya air dan pertanian di Asia dan Negara-negara berkembang. El niño-Southern Oscillation (ENSO) adalah variabilitas iklim global skala menengah yang memiliki periode 2 hingga 7 tahun. Fenomena yang teramati adalah meningkatnya suhu permukaan laut yang biasanya dingin. El niño terjadi apabila perairan yang lebih panas di Pasifik tengah dan timur meningkatkan suhu dan kelembaban pada atmosfer yang berada di atasnya. Hal ini mendorong terjadinya pembentukan awan sehingga meningkatkan curah hujan di sekitar kawasan tersebut. Bagian barat Samudra Pasifik tekanan udara meningkat sehingga terhambat pertumbuhan awan di atas lautan bagian timur Indonesia terhambat. Dampaknya adalah beberapa wilayah di Indonesia mengalami penurunan curah hujan yang jauh dari normal. Sistem perairan/hidrologi sangatlah sensitif terhadap perubahan iklim. Peningkatan suhu di udara akan mengakibatkan perubahan evapotranspirasi, kelembaban tanah dan infiltrasi/daya serap air yang pada akhirnya akan mempengaruhi ketersediaan air tanah, sungai dan danau yang dengan kata lain akan berdampak pada ketersediaan air untuk domestik, industri, pertanian dan yang lainnya. Keterkaitan antara sumber daya air dengan sumber daya yang lainnya membuat hal ini merupakan salah satu sektor penting yang harus diprioritaskan penanganannya. Disamping itu masa pandemi (COVID-19) saat ini memaksa pemerintah memberlakukan New Normal dimana menjadikan peran air bertambah karena salah satu persyaratan diadakannya New Normal adalah dengan menetapkan aktivitas cuci tangan menjadi aktivitas wajib yang harus dilaksanakan secara rutin bagi setiap individu yang bekerja dan yang berada di luar rumah di Indonesia. Hal ini dapat menambah kelangkaan air yang merata di Indonesia.
AIR
Air adalah sumber utama kehidupan. Setidaknya 60% dari tubuh manusia isinya adalah air. Untuk itu air menjadi kebutuhan primer kehidupan. Ketersediaan air sangat penting untuk dijaga dan diperhatikan. Kebetulan saya tinggal di daerah payau di pinggiran kota medan yang lokasinya berada di utara kota Medan. Ya memang permasalahan masyarakat di lingkungan saya masih tidak lain tidak bukan salah satunya adalah masalah air. Saya sendiri juga merasakan bagaimana susahnya mendapatkan air bersih. Karena regulasi dan biaya yang cukup besar hanya untuk mendapatkan air bersih dari Perusahaan Air Minum Daerah. Keluarga saya memilih untuk membuat sumur bor. Dengan kedalaman 12 meter, air dari sumur bor di rumah kami tetap tidak bisa dijadikan untuk konsumsi. Artinya air yang didapat dari kedalaman 12 meter-pun masih tidak layak untuk memenuhi hak kami atas air bersih. Saya katakan seperti itu dikarenakan air merupakan salah satu hak asasi manusia yang artinya setiap orang harus memiliki akses yang sama untuk mendapatkannya.
Hak atas air bukan hanya menjadi hak asasi manusia tetapi di Indonesia juga
menjadi Hak bagi rakyat secara konstitusi karena diatur dalam Undang-Undang
Dasar 1945 Pasal 33
Dari data BAPPENAS dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah di Indonesia tahun 2020-2024, kelangkaan air masih akan terjadi pada sebagian daerah di Indonesia (Jawa, Bali dan Nusa Tenggara). Menurut laporan alinea.id masyarakat Desa Lassang Barat, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, juga merasakan kelangkaan air ini. Debit air sumur warga semakin kerontang dikarenakan dampak penyedotan air tanah oleh perusahaan air minum kemasan. Hal lain yang terjadi adalah air yang diterima warga Desa Mantangai Hulu, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, dari Sungai Kapuas, tercemar oleh perkebunan sawit dan pertambangan emas. Padahal, air tersebut adalah sumber kehidupan masyarakat setempat dalam memenuhi kebutuhan harian. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa masalah ketersediaan air di Indonesia saat ini harus menjadi topik prioritas untuk ditanggulangi.
Penanggulangan masalah ketersediaan air khususnya air bersih di Indonesia saat ini tidak dapat kita serahkan seutuhnya kepada pemerintah. Karena kita sudah melihat bagaimana lama nya pemerintah dalam menyikapi permasalahan dengan urgenitas yang tinggi seperti ini. Buktinya seperti penuturan Ketua Badan Eksekutif Nasional Solidaritas Perempuan, Dinda Nur Annisa Yura pada alinea.id., walaupun Mahkamah Konstitusi (MK) sebelumnya membatalkan undang-undang pengelolaan SDA (Sumber Daya Alam) karena dianggap melanggar hak warga, tetap saja pemerintah masih terlihat keberpihakannya pada investor. Pemerintah memperkenankan swasta terlibat dalam penyelenggaraan sistem penyediaan air minum (SPAM) dengan mengacu pada amanat Pasal 50. Ini menjadikan ruang privatisasi pengelolaan air dan sumber air masih dibuka. Seakan kurang, pemerintah juga akan menguatkan deregulasi dan paradigma air sebagai komoditas ini dalam Rancangan UU tentang Cipta Kerja (RUU Cipker).
Do’s
Sebagai masyarakat kita harus berperan aktif dalam
mengatasi masalah ketersediaan air ini. Jangan sampai masalah ketersediaan air
ini memperparah keadaan khususnya di Indonesia. Hal-hal yang dapat kita lakukan
untuk mengatasi masalah ketersediaan air khususnya di masa pandemi ini antara
lain:
1. Mendorong masyarakat agar tidak keluar rumah apabila tidak ada kepentingan mendesak agar polusi udara berkurang. Udara yang lebih jernih dapat meringankan sedikit kesesakan yang di alami oleh mereka yang positif COVID-19 dan mengurangi kerentanan masyarakat terpapar oleh virus Sars-Cov-2 ini. Tidak hanya itu, angka kematian dikarenakan perubahan iklim khususnya polusi udara juga dapat ditekan.
2. Mendorong pemerintah untuk segera menyetujui masukan-masukan yang diberikan lembaga yang mengkaji tentang hak-hak rakyat atas air seperti usulan Center for Regulation, Policy and Governance (CRPG) yang mengusulkan agar RUU SDA dibuat terperinci agar pegaturan lebih detail atas air minum dan sanitasi. Juga seperti usulan Solidaritas Perempuan untuk menghentikan segala bentuk privatisasi dan monopoli air oleh korporasi dan menindak perusahaan yang mencemarkan dan merusak sumbernya.
3. Ikut serta berperan aktif dalam mensosialisasikan tips siaga bencana kekeringan sebelum dan saat terjadi bencana seperti gambar di bawah ini.
4. Ikut serta berperan aktif mensosialisasikan pentingnya merawat bumi dengan melakukan agenda dunia yang dibuat oleh PBB dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Karena dengan begitu kita dapat ikut mengurangi terjadinya perubahan iklim. Dampak perubahan iklim akan mengganggu ketahanan dan stabilitas persediaan air baku. Dimana hal ini dapat mengganggu baik pada faktor kualitas, kuantitas dan kontinuitas air. Bukan hanya itu, kita juga dapat menyelamatkan manusia dan planet bumi dari ancaman kepunahan.
5. Selalu meng-upgrade ilmu mengenai isu-isu perubahan iklim khususnya yang ada di Indonesia. Sala satunya dengan mengdengarkan siaran Kantor Berita Radio (KBR). KBR adalah penyedia konten berita berbasis jurnalisme independen yang berdiri sejak 1999. Produk KBR telah digunakan lebih dari 500 stasiun radio di Nusantara dan 200 stasiun radio di kawasan Asia dan Australia. Berita-berita KBR juga bisa disimak secara melalui website KBR.id, dan juga di media sosial Facebook, Youtube, Twitter dan Podcast dengan akun official mereka. Yang terbaru, ada siaran talkshow “Ruang Publik” serial “Perubahan Iklim” selama periode bulan Mei-Juni tahun 2020.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.
Yuk ceritakan tulisan dan ikuti lomba blog #PerubahanIklimKBR yang akan diselenggarakan selama lima episode,
dari Mei hingga Juni 2020!
Saya sudah berbagi pengalaman soal perubahan iklim. Anda juga bisa berbagi dengan mengikuti lomba blog "Perubahan Iklim" yang diselenggarakan KBR (Kantor Berita Radio) dan Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) Syaratnya, bisa dilihat di sini
https://kbr.id/nasional/05-2020/jaga_bumi_sembari_ikut_lomba_blog_perubahan_iklim_/103105.html
Add Your Heading Text Here
1. https://hijauku.com/wp-content/uploads/2017/02/Perubahan-Iklim-Memicu-Krisis-Air.jpg
2. https://bpbd.bantenprov.go.id/read/siaga-bencana-kekeringan.html
3. https://www.researchgate.net/profile/Yanu_Prasetyo/publication/304618886_Dinamika_pengelolaan_krisis_sumberdaya_hutan_di_era_perubahan_iklim/links/5774d10508aeb9427e2429df/Dinamika-pengelolaan-krisis-sumberdaya-hutan-di-era-perubahan-iklim.pdf?origin=publication_detail
4. https://www.researchgate.net/profile/Edvin_Aldrian/publication/310133488_KONSEP_IMPLEMENTASI_ADAPTASI_SEKTORAL_PERUBAHAN_IKLIM/links/583066d508ae138f1c05e75f.pdf#page=17
5. https://www.alinea.id/nasional/kebijakan-pemerintah-terkait-air-masih-langgar-hak-warga-b1ZJR9sGN
6. https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/17/190300123/dampak-pandemi-virus-corona-pada-lingkungan-polusi-udara-global-turun
7. https://www.youtube.com/watch?v=OWzV1_O0AXE&t=249s
8. www.kbr.id
45 Comments. Leave new
Wah iya nih, selama ini gak pernah kepikiran sama air, karena wilayah kita curah hujan selalu tinggi, tapi bagaimana dengan wilayah lain yg selalu kekeringan, btw penjelasannya bagus lance keren nih, good luck ya 🙂
ternyata hai ternyata ya kan kak. memang klo udh air yg bermasalah, emng jd ribetlah hidup ini dirasa yakan kak.
Air sumber kehidupan, kalau ia berubah makan keadaan balam sudah pasti berubah
iya kak e. makanya air mempengaruhi semua sektor di kehidupan ini yakan kak.
Dan yang merasakan dampaknya bukan cuma kita manusia, tapi juga semua makhluk hidup. Termasuk hewan dan tumbuhan yang notabene adalah siklus rantai makanan kita. Bila mereka punah maka kita pun akan ikut punah.
tulah kak. kadang awak klo lg kecukupan air suka lupa bersyukur yakan.
Syukur banget pas kakak tau di Medan ini kalo kita lagi musim ujan masih ada hari panas. Dan kalo musim panas masih turun hujan. Beda sama di Jawa ya dek. Bisa 6 bulan gak turun air sama sekali..
Keren Mak👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Setuju.. dan luar biasa😍
😊👍🏻
Meski sering hujan, tapi di Medan ni PDAM nya tetap idup malam, kl lg keabisan air terpaksa bgadang tampung air. Mkin karena tetangga nyedot air pdam pake jetpam ya jadi tpt kami ga ngalir 🙏😁
itulah kan bang. krn hak atas air gk tercukupi, terjadilah warganya harus ngakalin yakan. ih ntahlah bang. kadang jd apatis sndiri liat zaman ini.
Kalo di perumahan mati air.
Bawaan mau marah aja ya kan.
Mandi diirit airnya.
Masak juga.
Yg susahnya kalo BAB air yg ada dikit.
Merana awak
itulah kak. kan jadi bemasalah semua kalau udah air bermasalah kak?
Duh keren kali ah postingannya nih, menarik syekaliihhh^^ btw memang betul ya kl post pandemic yg manusia akan hadapi adalah bencana kekurangan air, huhuuu
iya kak. yang ditakutkan sebelum berakhir pun pandeminya bakal udah terjadi bencana kekeringan kak. nauzhubillah
Wah, bahaya banget lah kk kalau sampai terjadi kekeringan. Soalnya kami di Pekanbaru bakal kena asap juga. Entahlah.. Hiks…
yang saabar ya kak. semoga allah kindungi selalu ya kak. aamiin
Salah fokus sama penjelasannya, lengkap dan mnarik banget mba. Makasih infonya jadi makin aware soal air nih :”
iya kak. kita lah yang harus lebih sigap memang karena menyangkut langsung ke kehidupan sehari2 kita kak.
Kakak ini pasti telah belajar keras untuk bisa menulis sepadat dan seluas ini. Infografisnya padat, dan butuh waktu untuk dapat dipahami baik-baik. Ini buat lomba ya? Semoga menang lombanya ya, Kak.
iya kak. aamiin. makasih doanya kak
Kak, blognya bagus banget. Tulisan ini juga informatif sekali dengan infografis yang keren. Semoga menang lombanya. Memang air ini jadi kebutuhan utama makhluk hidup, karena sumbernya tidak tak terbatas, penggunaannya harus bijaksana supaya kita nggak ngalamin krisis air.
aamiin. semoga bermanfaat
Kami pernah ngerasain sumur kering dan air PDAM tidak menyala hampir seminggu. ya Allah, rasaya susah banget. Semua kacau. Makanya bener banget air itu penting banget buat kehidupan kita ya kak.
iy kak. itulah mknya air dsebut sbg sumber kehidupan
Informatif banget. Air memang sumber kehidupan jadi emang penting banget jaga lingkungan dengan baik agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi termasuk yang berkaitan dengan Air ini
iy kak. semoga bermanfaat kak
Kalau kita nggak peduli sama air dan kekeringan, lambat laun manusia sudah gak bakal ada lagi. Makanya tugas kita bersama untuk terus jaga lingkungan.
benar bang. memng harus kita yg menjaganya.
Berbicara masalah air. Hak warga mendapatkan air bersih diMedan tidak sulit. Namun karena pandemi tingkat penggunaan air jd lebih tinggi. Namun yg sempat jd fikiran saya kak.. Saat masa pandemi banyak sekali yg mencuci tangan menggunakan sabun. Apakah limbah tersebut jg bisa menjadi faktor pencemaran bumi jg dan mempengaruhi perubahan iklim ya kak? Karena sabun ni bahan dasarnya kimia. Suka kefikiran sama air air sabun yg mengalir ke saluran air lalu ke sungai
masih bisa ditolerir kak klo sabun. kk daerah medan belah mana yg gk sulit kak? karena didaerah awak masih ada yg harus belik air bersih loh kak e.
Haihhh betul betul..
Karena mencuci dgn air dan sabun bgmn pun juga lebih baik drpd pake hs
Jadinya limbah pencuci tangan pake sabun pun meningkat ya
iy kak. cuma ya itu, limbah yg diakibatkan air sabun per rumah tangga masih bisa ditolerir. tinggal lagi klo kontinuitas nya tinggi bakal bahaya jg buat biota perairan krn senyawa kimia yg diatas batas ambang normal.
Air memang harus dijaga ya. Alhamdulillah di rumahku masih tinggi curah hujan jadi air tanahnya masih banyak dan tanah serapan juga masih banyak. Soalnya skrg kan semakin banyak perumahan yang tidak menyisakan sedikitpun tanah utk serapan air.
iya kak daerah serapan air berkurang akibat kebutuhan manusia akan hunian yg mendesak. ah memang kita harus berfikir skrng gmn cara ngebuat apa2 yg tidak mempengaruhi ketersediaan air ya kak.
Aih, infografisnya keren. Air bersih memang masih menjadi permasalahan besar di negeri kita, terutama yang tinggal di perkotaan. Aku masih beruntung bisa memperoleh air bersih, jernih, dan melimpah. Meski itu karena adanya sawah persis di belakang rumah. Semoga saja pemilik sawah tersebut tetap konsisten untuk mempertahankan sawah tersebut. Sudah berkali-kali ditawar oleh pihak pengembang untuk didirikan kavling baru. Tinggal itu aja nih sawah yang masih tersisa di dalam komplek perumahan ini.
alhmdulillah semoga bermanfaat ya kak artikelnya
Perubahan iklim itu sebuah keniscayaan, sudah terjadi, sudah kita rasakan. Banyak ilmuwan, bahkan saya sudah baca sejak masih berkuliah di Kehutanan dulu, sudah memperingatkan bahwa dampak perubahan iklim itu gak cuma sama lingkungan kita doang, tapi juga kesehatan kita.
Perubahan iklim berperan meningkatkan jumlah penyakit menular. Waktu 2015 itu ada penelitian yang menyebutkan puluhan virus baru ditemukan dalam gletser yang mencair. Nah, gletser ini kan mencari karena suhu Bumi semakin meningkat. Airnya mengalir ke laut, bisa saja lanjut ke sungai-sungai di berbagai negara, termasuk Indonesia kan. Cuma masalah waktu saja. Covid-19 ini cuma contoh virus kecil. Kita gak tahu entah apa lagi yang akan muncul di masa depan, jika tidak kita antisipasi dari sekarang.
bener kak. klo udh nyangkut ke perubahan iklim, semua aspek krusial dihidup dpt berpengaruh. cuma ya gitu ,banyak masih yg menganggap remeh krn dampaknya gk langsung dirasakan.
Aku pernah ngerasain pompa macet karena air enggak ada mbak dan itu masya Allah repotnya. Rasanya tersiksa banget enggak ada air, enggak bisa ngapa-ngpain. Makannya ini bikin lubang biopori buat nabung air karena emang air itu penting banget
yup bener banget mba. krn daerah serapan air yg skrng berkurang seiring bertambahanya kebutuhan manusia akan hunian membuat ketersediaan air pun berkurnag. bagus banget mba udah mulai buat lubang2 biopori.
Dulu almarhum bapak sering mengamati tentang perubahan iklim/ cuaca. Beliau selalu mengingatkan, “Waspada kesehatan, ini cuaca berubah”. Ternyata memang ada kaitannya ya …
Kita memang harus selalu update ilmu tentang ini Mbak. Juga tentang sustainable-nya bumi kita ini. Bumi makin tua dan kita harus ikut bijaksana seperti seharusnya. Jangan seperti nenek moyang yang rakus mengambil dari bumi
PDAM mati seharian rasanya udah kesal banget dan kerepotan. Padahal gimana nasib mereka yang didaerah jauh dari air bersih ya T_T. Senang deh banyak baca artikel blog yang membahas lingkungan, setidaknya jadi meningkatkan awarness tentang betapa pentingnya menjaga lingkungan demi kehidupan kita sendiri dan keturunan kita di masa depan.
Aku menerapkan halhal kecil di rumah utuk bisa berkontribusi menghemat air.. dari cara cuci tangan, cuci baju piring atau apapuun. semoga kita bisa saling menjaga lingkungan walaupun dengan halhal yang kecil