Perlukah di Indonesia tanda “Priority Seating/Courtesy Seating ?
Yuk kita pelajari dulu apa sebenarnya maksud atau makna dari priority/courtesy seating ini.
Dari gambar ilustrasi di atas, jelaslah sudah mengenai perbedaan dari priority seating dan courtesy seating itu. Priority seating adalah kursi/bangku yang diperuntukkan “hanya untuk” penyandang disabilitas. Sedangkan courtesy seating adalah kursi/bangku yang “diberikan untuk” orang-orang yang membutuhkan (orang tua/lansia, ibu hamil, dan yang mempunyai anak bayi/sedang menyusui).
Beberapa negara di dunia, masyarakatnya hanya mengenal istilah priority seating/courtesy seating saja. Sedangkan dibeberapa negara yg lain seperti canada dan negara-negara di eropa, mereka membedakan istilah priority seating dan courtesy seating ini atau dengann kata lain mereka memberlakukan kedua istilah tersebut.
Di Indonesia sendiri mempunyai dasar hukum terkait Priority seating pada transportasi umum.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan kereta api sebagaimana yang telah diubah oleh Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2016
Terlepas dari perbedaaan priority/courtesy seating, sebenarnya pemberlakuan istilah-istilah tersebut mempunyai maksud yang sama yaitu ingin memanusiakan masyarakat di negaranya.
Baiklah, sekarang kita bahas maksud memanusiakan masyarakat itu seperti apa.
Menurut KBBI,
ma·sya·ra·kat n bermakna sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama: terpelajar ter·pel·a·jar v bermakna manusia yang telah mendapat pelajaran (di sekolah).
Pengertian tenggang rasa menurut buku-buku PKn yang pernah saya pelajari adalah sikap menghargai dan menghormati perasaan orang lain serta dapat menempatkan diri pada situasi yang dialami orang lain sehingga dapat ikut merasakannya. Dengan mengamalkan tenggang rasa pada kehidupan sehari-hari, masyarakt Indonesia telah mengamalkan sila ke-2 Pancasila yaitu Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
Dari pengertian-pengertian tersebut nampaklah bahwa memanusiakan masyarakat berarti menjadikan masyarakat layaknya manusia yang mempunyai akal yang dapat dididik sesuai dengan peraturandan norma-norma yang berlaku di lingkungannya.
وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَلآخِرَةِ
Dikarenakan Indonesia merupakan negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia (menurut data BPS dan Pew Reasearch tahun 2010) dan dengan seluruh pendidikan yang telah diperoleh semasa sekolah mengenai tenggang rasa tadi maka,
PS.
Jadi, Yuk mari kita galakkan pengamalan sikap tenggang rasa seperti pemerintah sekarang yang sedang menggalakkan sikap toleransi.
Buat yang muslim, sebaiknya kita juga harus terus belajar tentang ilmu Islam sampai jasad ini tak lagi bernyawa. InsyaAllah, program memanusiakan masyarakat akan terwujud dan tercapailah kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Source :
1. https://www.barrie.ca/Living/Getting%20Around/BarrieTransit/Pages/CourtestySeating.aspx
3. hadist riwayat muslim no.2699
22 Comments. Leave new
Iya kak.
Bahkan diberi tanda priority aja, tetap dilanggar. Cuek bebek. Pura2 gila.
Apalagi di t4 hiburan.
Saya dan anak2 sering duduk nunggu di karpet.
Anak2 seneng kayak di rumah dibuatnya 😂
hahhaa, kita pun pura-pura buta aja duduk dibangku yang ada orangnya kak e. biar impas. hahahahha
Nah… untuk Medan kayaknya perlu perhatian. Saya punya pengalaman naik Mebidang, yang dulunya saya pikir sama kyak TJ. Ternyata perhatian buat yg "courtesy seat" kurang banget. Contoh d TJ aja yang ramenya naudzubillah di jam sibuk. Kalo orang tua atau ibu hamil itu slalu jadi prioritas. Bahkan kondektur ikut ngatur. Disini kondekturnya cuma buka tutup pintu sama ngutip duit. Sampe ada yg ngeleseh d lantai juga d biarin. #elus2dada liatnya
adab nya memang masih belom 100% terdidik yakan kak e? #miris
miris banget ya, wajar lama maju negara kita, membiasakan hal kecik begitu saja tidak mampu apalagi menerima hal besar, ketakutan saya rasa.
Di Indonesia sangat perlu Priority Seating dan Courtesy Seating. Perlu belajar dari Singapura karena Bandara dan MRT di Singapura sudah ada keduanya. Bahkan para warganya kalau liat Lansia, selalu mendahulukan lansia padahal ada kursi khusus lansia, ibu hamil, anak anak.
Tulisan bagus kak… Keren
kalau menurut ku malah bukan tanda itu yg perlu digalakkan saat ini, karena kebutuhan masyarakat indonesia sekarang lebih kepada kurangnya pelajaran dan pengamalan adab/perilaku yang baik "adab manusia" yang seharusnya. Lihat aja dengan maraknya anak tik tok dll, kayaknya tiap orang sekarang berlomba-lomba menunjukkan adab yangtidak biasa yang lebih kepada berperilaku yang kurang wajar supaya dikenal dan dapat populeritas aka.pencitraan dari masyarakat.
masyaallah tabarakallah walhamdulillah kalau tulisan ini bermanfaat ya bang. terus belajar dan belajar lagi. terus akunya diajarin yang banyak ya bang @bocahudik.
perlu ada petugas yang mampu mensosialisasikan langsung bahkan mengur langsug di lapangan untuk hal begini, jadi tidak ada penyalahgunaan fasilitas begini oleh anak muda yang sehat senotsa.
bagus, kak, karena masih jarang yang melaksanakannya. Tapi, saya pribadi pernah kagum dengan sikap seorang bapak-bapak yang mempersilahkan saya duduk, ketika naik kereta di jakarta.
iya kak, kebanyakan di pulau jawa mindset nya udah masyaallah terbangun adab yang baik kak. makanya gak akaan jarang nemui kejadian kyk begitu di pulau jawa sana, walaupun gak sedikit juga yang cuek bebek dengan sekitar.
Ada juga sih kak hadits ttg berlapang lapang dalam majelis.
iya dek bener.
Good pake sumber data,, bisa di share artikel nya di blog sum.web aja dek
Hal2 seperti ini yang harus lebih diperhatikan lagi di Negara kita kak.
hiks.. pernah merasakannya. rempong bw anak kecil tapi disuruh berdiri.
Hmmm… #elus2 jenggot#
iya,, dalam islam diajarin, tapi praktekny malah duluan yg bukan islam ,,
Sangat perlu bangets
negara ini sudah banyak studi banding keluar negeri, tapi bab beginian mereka gak mampu mensosailisankan kepada masyarakat secara menyeluruh.
apa mungkin karena ganti kurikulum. dari PP (pendidikan pancasila) menjadi PPKN (pendidikan pancasila dan kewarganegaraan) > ini masi bagus karena ada pancasilanya. lalu berubah menjadi PKN (pendidikan kewarga negaraan) > udah ilang pancasilanya. dan sekarang gak tau deh jadi apa, atau maso ada gak ya pelajaran ini
jangankan priority seating kak, hal sesimple larangan buang sampah aja masih banyak yang 'buta'.
yeah, i see kak e.